JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indah Persero (RNI) berencana bekerja sama dengan pihak swasta untuk membenahi dan memperbaiki Pabrik Gula (PG) yang masih merugi.
Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo mengatakan saat ini, pabrik gula yang merugi terdapat di daerah Cirebon, di Subang, Tersana baru, dan Sindang laut.
"Khusus untuk Subang memang kami lagi lakukan rencana dengan mitra, mitranya lagi dipilih-pilih. Nah yang daftar ada lima dan rata-rata dari swasta," ujar Didik, usai Operasi Pasar Gula di Pasar Palmerah, Jakarta, Kamis (11/5/2016).
Dia menjelaskan dari lima yang mendaftar itu rata-rata dari perusahaan asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia. Misal dari Malaysia, Australia, dan India yang dijuluki ahli gula.
"Harapannya nanti subang ini kan ada Hak Guna Usaha (HGU), dengan ada kerja sama itu paling tidak akan lebih optimal karena kan lokasinya dengan dekat dengan jakarta," ucapnya.
Untuk Pabrik gula di Tersana Baru dan Sindang Laut pada dasarnya adalah tebu rakyat ,maka yang akan dilakukan antara lain perbaikan di pabrik, dan pembenahan di perkebunan tebu.
Didik juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya bisa memasukkan tebu itu dengan kriteria Manis, Bersih, segar (MBS) yang selama ini selama terabaikan.
Terkait kerugian pabrik gula, ia berharap di 2016 ini bisa turun mencapai Rp 75 miliar-Rp 80 miliar.
"Paling tidak dalam dua tahun (2016-2017) tahun Cirebon bisa untung. Jika gak, rugi kan dampaknya ke masyarakat langsung," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.