Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Spin-Off Bank Syariah dan Manfaatnya untuk Keluarga Indonesia

Kompas.com - 13/05/2016, 08:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Sebelum tahun 2023, semua unit usaha syariah milik bank konvensional harus melakukan pemisahan kepemilikan dari induknya, atau yang lebih dikenal dengan “spin-off” istilah singkat padat berasal dari bahasa Inggris.

Hal ini merupakan salah satu usaha untuk mempercepat pertumbuhan pangsa pasar bank syariah di tanah air.

Tentu saja suatu usaha pemerintah yang patut didukung karena seiring dengan usaha pemenuhan hak bagi mayoritas masyarakat muslim di Indonesia yang harus disediakan fasilitas keuangan yang sesuai dengan kepercayaanya.

Walau demikian, keberadaan bank syariah sejak awal pun sudah dinikmati oleh masyarakat non-Muslim sebagai alternatif mitra keluarga dan bisnis.

Apa itu spin-off?

Spin-off adalah proses pemisahan kepemilikan suatu usaha yang biasanya dilakukan karena beberapa faktor. Salah satunya adalah bisnis yang makin prospektif ke depannya.

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank yang akan menjalankan proses spin off adalah ketika telah mencapai 50 persen dari total aset bank induknya atau telah beroperasi selama 15 tahun sejak berlakunya undang - undang.

Saat ini sudah ada 8 unit usaha syariah yang telah melakukan spin-off. Jika target 2023 tercapai, maka jumlah bank umum syariah di Indonesia akan berjumlah 34 bank! Atau mungkin lebih banyak lagi jika ada penambahan bank umum syariah yang baru.

Lihat saja geliat Bank Aceh yang saat ini sedang mengonversi seluruh unitnya menjadi syariah.

Berapa jumlah bank syariah saat ini?

Sejak berdirinya bank syariah pertama yaitu Bank Mualamat Indonesia 24 tahun yang lalu, jumlah bank syariah di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut laporan statistik perbankan syariah Otoritas Jasa Keuangan, hingga awal tahun 2016, jumlah bank umum syariah telah menjadi sebanyak 12 bank dengan jumlah kantor 1.970 kantor.

Adapun jumlah unit usaha syariah milik bank konvensional berjumlah 22 unit yang memiliki 312 kantor. Sementara jumlah bank pembiayaan rakyat syariah mencapai jumlah163 bank dengan sebaran di 433 kantor.

Belum lagi ditambah dengan jumlah koperasi syariah atau dikenal dengan BMT yang saat ini hampir mencapai 5,000 unit.

Sementara itu total aset seluruh bank syariah dan unit usaha syariah di awal tahun 2016 adalah sebesar Rp 287 triliun yang diperkirakan akan meningkat minimal menjadi sekitar Rp 348 triliun, atau secara optimis dapat meningkat menjadi Rp 425 triliun di akhir tahun 2016 nanti.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com