Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haruskah Indonesia Menggunakan PLTN?

Kompas.com - 17/05/2016, 10:30 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Haruskah Indonesia menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir? Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kurtubi mengatakan, jika ingin mengalahkan kemajuan sistem energi listrik Malaysia, maka Indonesia harus berani membangun PLTN.

"Bayangkan kemampuan listrik Indonesia hanya seperempat Malaysia, artinya kalau kita bercita-cita hanya sama dengan Malaysia, kita harus punya pembangkit listrik baru empat kali lipat dari yang ada sekarang ini (4 x 60.000 MW), bukan 35.000 MW yang harus kita punya," kata Kurtubi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (16/5/2016).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem NTB itu berada di Mataram, untuk menjadi pembicara pada acara "Pertamina Energizing Campus" di Universitas Mataram (Unram) yang digelar oleh PT Pertamina.

Kurtubi mengaku sudah menginisiasi agar dibuka peluang membangun PLTN yang ramah lingkungan, namun dalam kebijakan energi nasional, masih menempatkan nuklir sebagai opsi terakhir alias tidak mungkin dibangun.

"Sepanjang batu bara, air, angin dan matahari masih ada, maka listrik dari nuklir di Indonesia tidak akan pernah dibangun. Jadi sampai hari ini nuklir masih jadi opsi terakhir," ujarnya.

Padahal, kata dia, PLTN bisa menjadi salah satu solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik rakyat agar tidak ada pemadaman bergilir yang terjadi di daerah-daerah yang sedang maju perekonomiannya, termasuk NTB.

PLTN juga bisa mendorong investasi agar Indonesia bisa sejajar dengan bangsa lain dan ekonominya tumbuh menjadi negara industri.

"Itu bisa terjadi kalau listrik cukup, cukup dalam pengertian cukup untuk penerangan, cukup untuk investasi yang menciptakan lapangan pekerjaan, itu kalau PLTN diizinkan dibangun," ujarnya.

PLTN di era moderen sekarang ini sudah sangat maju dari sisi keamanannya. Untuk itu, Kurtubi akan terus menyuarakan pembangunan PLTN yang ramah lingkungan.

Bahkan, politikus yang sudah pengalaman di bidang energi dan perminyakan ini mempelopori dibentuknya kaukus nuklir parlemen dengan maksud mempercepat pemenuhan energi listrik di Tanah Air.

Bagaimana soal keamanan PLTN? "Soal keamanan saya orang pertama yang memperhatikan soal keamanan PLTN," ucapnya.

Kompas TV Daerah Potensial untuk Pembangunan PLTN - AIMAN eps 39 bagian 5
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com