CARACAS, KOMPAS.com - Venezuela bukan hanya terjerat korupsi atau inflasi yang tinggi. Bahkan, Venezuela pun kini kekurangan pasokan gula.
Awal pekan lalu, perusahaan produsen gula milik negara Venezuela mengumumkan bahwa mereka menghentikan produksi sementara karena tidak ada pasokan bahan baku tebu.
Akhirnya, produksi industri yang menggunakan gula pun ikut terhenti. Kamis (19/5/2016),
Coca-Cola FEMSA misalnya. Perusahaan produsen minuman Coke terbesar mengibarkan bendera mereka tanda menyerah.
Pasalnya, untuk membuat Coke di Venezuela, mereka membutuhkan gula rafinasi yang diproduksi oleh Venezuelan Agricultural Corporation of Sugar milik negara.
Coca-Cola FEMSA menyatakan akan melanjutkan produksi Coke di Venezuela apabila stok gula sudah cukup. Coca-Cola FEMSA pun menyatakan akan mencari sumber gula lain.
"Sementara situasi ini akan berdampak pada produksi minuman berbahan gula di kemudian hari, lini produksi untuk minuman tanpa gula seperti air mineral dalam kemasan dan Coca-Cola Light terus beroperasi dengan normal," kata juru bicara Coca-Cola.
Kelangkaan pasokan gula adalah tanda terakhir kondisi darurat yang dialami Venezuela. Negara itu pun juga sudah kekurangan pasokan bahan pangan dasar, tak hanya gula, namun juga susu, telur, dan tepung terigu.
Presiden Nicolas Maduro menolak mengizinkan jajak pendapat referendum untuk mempertimbangkan apakah ia harus tetap menjabat presiden atau tidak.
Aksi protes berujung kerusuhan pun pecah di ibukota Caracas. Pekan lalu, ia mengumumkan kondisi darurat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.