Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2030 Malaysia Bangun PLTN, Indonesia Kapan?

Kompas.com - 24/05/2016, 16:46 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan energi lambat laun terus meningkat.

Sejumlah negara sudah mulai beralih dan siap menggunakan tenaga nuklir sebagai salah satu sumber energi, misalnya Malaysia.

Malaysia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2030 mendatang.

Sementara Indonesia sampai saat ini belum menentukan sikap kapan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Hal ini dikhawatirkan akan membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain dalam hal pengembangan energi.

"Sementara Malaysia memiliki roadmap untuk mulai membangun pembangkit di tahun 2030. Oleh karena itu, Indonesia harus cepat bertindak untuk mengantisipasi perubahan tersebut," jelas Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Seminar Nasional Thorium Sebagai Sumber Daya Revolusi Industri di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).

"Hal ini dapat dimulai dengan menyatukan tekad untuk memulai perencanaan pembangunan PLTN Thorium agar dapat menanggulangi potensi kelangkaan energi di tahun 2025," tambah Saleh.

Menurut Menperin, Pemerintah Indonesia dapat mulai mengkaji penggunaan thorium sebagai alternatif energi untuk pembangkit listrik.

Menperin berharap, para pemangku kebijakan bergerak cepat memanfaatkan potensi thorium, yang cadangannya sangat besar di Indonesia.

"Saya meminta dan berharap kepada semua pemangku kepentingan terkait untuk bisa memanfaatkan potensi thorium yang luar biasa ini untuk membangun industri yang kuat, mandiri, berdaya saing tinggi, dan mampu mensejahterakan rakyat," jelas Saleh.

Seperti diketahui, sedikitnya ada 140.000 ton thorium yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Thorium merupakan salah satu jenis nuklir yang dianggap memiliki keunggulan dibandingkan alternatif energi lainnya.

Dengan jumlah thorium yang besar, Indonesia dapat menggunakannya sebagai bahan bakar PLTN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com