Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi V: Kemenhub dan Lion Air Lebih Seru dari AADC 2

Kompas.com - 25/05/2016, 08:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca pemberian sejumlah sanksi, hubungan Kemenhub dan Lion Air kembali memanas. Selama ini hubungan kedua belah pihak memang kerap renggang.

Melihat hubungan Kemenhub dan Lion Air itu, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Syamsulrijal teringat kisah Rangga dan Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta?2.

"Ini lebih seru dari AADC 2 aslinya ini dari awal itu di media," ujar Cucun saat Komisi V menggelar rapat dengan Kemenhub di Gedung DPR RI, Selasa (24/5/2016).

Ia terheran-heran kepada Kemenhub dan Lion Air. Sebab, selama ini banyaknya persoalan yang muncul antara kedua belah pihak.

"Ada apa ini antara Kemenhub dengan Lion Air?  Makanya saya bilang lebih seru daripada kisah Rangga dan Cinta yang tidak selesai-selesai itu," kata dia disambut tawa Anggota Komisi V lainnya.

Ke depan, Cucun berharap Lion Air dan Kemenhub memperbaiki komunikasinya sehingga persoalan-persoalan yang ada bisa cepat diselesaikan.

Di luar hubungan yang renggang itu, Cucun memuji Lion Air lantaran dianggap berjasa menggenjot sektor pariwisata. Saat ini Lion Air memiliki 93 rute penerbangan domestik dan 2 internasional.

Total, maskapai berlogo singa itu memiliki 2.142 frekuensi penerbangan. Namun Cucun juga menilai masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki oleh manjemen Lion Air sehingga tidak akan ada lagi persoalan seperti yang terjadi saat ini.

Kompas TV Langkah Kemenhub Hukum Lion Air Diapresiasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com