Pengelolaan kawasan pariwisata Danau Toba di Sumatera Utara segera memasuki babak baru.
Tak lama lagi, Presiden Joko Widodo akan menandatangani Peraturan Presiden tentang Badan Otorita Pengelolaan Kawasan Pariwisata Danau Toba.
“Semua pihak terkait sudah setuju. Perpres tinggal diteken oleh Presiden,” kata Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Maritim Ridwan Djamaluddin Selasa (31/5/2016) di Jakarta.
Menurut Ridwan, dengan adanya Badan Otorita, pengelolaan pariwisata Danau Toba akan bisa fokus dan optimal.
Danau Toba, dengan segala potensinya yang luar biasa termasuk budaya masyaratnya, ke depan diharapkan akan menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat sekitar akan terdongkrak.
Ridwan menjelaskan, pembentukan badan Otoritas pariwisata Danau Toba merupakan bagian dari program pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mencanangkan 10 destinasi wisata prioritas.
Kesepuluh destinasi wisata itu adalah Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.
Tujuan pemerintah adalah meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari saat ini sekitar 10 juta menjadi 20 juta dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, pemerintah mengharapkan sektor pariwisata menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama di Indonesia mengingat potensinya yang sangat besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.