Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPDB Kemenkop Gelar Bimbingan Teknis bagi Calon Penerima Dana Bergulir

Kompas.com - 01/06/2016, 07:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil  dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM mengklaim program Sosialisasi dan Assessment LPDB 2016 dalam rangka menjaring calon penerima dana bergulir di sejumlah provinsi sukses dilaksanakan.

Dengan itu Komisi VI DPR mengalokasikan anggaran Rp 1 triliun, untuk LPDB dalam APBN Perubahan 2016.

"Tahun 2016 ini LPDB memiliki anggaran Rp 1 triliun dalam bentuk dana bergulir yang siap disalurkan ke setiap provinsi. Rencana ada tambahan Rp 1 triliun dari APBN P 2016 yang telah disetujui DPR," ujar Direktur utama LPDB, Kemas Danial dalam keterangan resminya, Selasa (31/05/2016).

“Tujuan utama dari program ini untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di setiap provinsi, utamanya provinsi yang memiliki penyerapan dana bergulir rendah di luar pulau Jawa dan Bali. Jadi program ini kita sudah lihat berjalan penyerapannya sangat efektif dan produktif,” ujar Kemas. 

Dia menilai, Kepulauan Bangka, provinsi Bangka Belitung pertumbuhan ekonominya kecil sekali. Dari target pemerintah 4,4 persen, hanya tercapai 4,1 persen.

“Saya mendorong pemerintah Kabupaten Bangka ini bisa menyerap Rp 200 miliar. Target ini melonjak dari realisasi penyerapan dana bergulir hingga awal 2016, cuma Rp 16 miliar,” ujar Kemas. 

Dia mendesak Bupati Bangka Tardji Saat untuk memberi perhatian kepada para dinas terkaitnya dan staf ahli Gubernur Babel bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Ahmad Rifai.

Sementara itu, Bupati Bangka Tardji bertekad langsung membuat kebijakan strategis. Dia mengakui, masyarakat sempat terlena karena mengandalkan pendapatan pada Timah. Tapi pasca Timah, semua tersadarkan.

"Potensi besar di Bangka adalah ubi. Untuk itu, kami akan bertekad bersama dinas-dinas untuk menindaklanjuti tawaran LPDB,” imbuhnya.

Sedangkan Ahmad Rifai meminta bupati dan dinas-dinasnya untuk langsung action dalam minggu ini juga.

“Tadi arah kebijakan bupati sudah bagus. Kalau terealisasi akan luar biasa dengan pembangunan pabrik olahan ubi. Karena Indonesia masih pengimpor tapioka terbesar. Ini akan pula menggairahkan petani ubi,” kata dia.

Kompas TV Unik, Warga Babel Perang Ketupat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com