JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi menyatakan, bank pembangunan daerah (BPD) tersebut tengah melakukan kajian kemungkinan untuk melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Kresno berharap, Bank DKI bisa segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut Kresno, pemegang saham Bank DKI memang memiliki keinginan untuk menjadikan BPD tersebut independen.
Dengan menjadi emiten di BEI, maka Bank DKI bisa dikontrol oleh sistem pasar yang terbuka dan masyarakat.
"Kalau dikendalikan oleh stakeholder yang terdiri dari satu, yaitu Gubernur (DKI Jakarta) itu seperti private company. Kalau IPO bisa diawasi berbagai stakeholder," kata Kresno usai acara Public Expose Bank DKI, Jumat (3/6/2016).
Dengan menjadi emiten di BEI, imbuh Kresno, maka akan banyak stakeholder yang mengawasi, termasuk pula regulator.
Selain itu, aka ada pula analis, masyarakat, hingga media yang mengawasi dan memperhatikan kinerja perseroan.
"Sehingga diharapkan dengan IPO bank bisa tumbuh, governance terjaga, dan transparansi, masyarakat bisa tahu bank dikelola dengan baik," terang Kresno.
Bank DKI, kata dia, sedang mempelajari kemungkinan apakah bakal melakukan IPO atau mencari mitra strategis.
Setelah itu, pihak Bank DKI akan membuat studinya kemudian barulah disampaikan kepada stakeholder dan pemilik.
"Kalau yakin sudah oke, akan disampaikan ke owner dan lapor ke stakeholder. Ke partner Gubernur juga, yaitu anggota dewan," ungkap Kresno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.