JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, pemerintah tidak mungkin menambah pegawai negeri sipil (PNS) secara terus menerus.
Saat ini saja, kata dia, anggaran pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia sudah relatif besar dan akan terus membengkak bila tidak dilakukan pengendalian.
"Tidak mungkin dalam jangka panjang menambah pegawai (PNS) dan tidak mengendalikan belanja pegawai, akan menjadi bom waktu," ujar Yuddy di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Berdasarkan data yang disampaikan Yuddy, anggaran pegawai pemerintah daerah mencapai rata-rata 33,8 persen dari anggaran yang ada. Bahkan kata dia, disejumlah daerah anggaran pegawainya ada yang mencapai 50-70 persen.
Jadi anggran habis bukan untuk pembangunan tapi justru untuk pegawai. "Belanja pegawai akan terus membengkak, membayar pensiun juga akan membengkak, mau sampai kapan?" kata Yuddy.
Oleh karena itu, Kementerian PANRB melakukan simulasi kebijakan untuk menghitung berapa jumlah PNS yang ideal untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia.
Dari simulasi itu, Kemenpan RB menilai bahwa jumlah PNS yang dirasa cukup memadai memberikan pelayanan kepada masyarakat yakni 1,5 persen dari jumlah penduduk.
"Kalau penduduk kita 250 juta, 1,5 persennya kan 3,5 juta, sekarang PNS kita 4,5 juta orang. Nah maka secara simulasi kita kelebihan 1 juta," ucap dia. "Bagaimana kita menguranginya? tentu dilakukan dengan kebijakan rasionalisasi dan redistribusi," Lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.