Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Saya Orang Jawa, tapi Yang Tidak Adil Ya Tidak Boleh..

Kompas.com - 11/06/2016, 09:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis

LEMBATA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menekankan kepada pemerintah daerah Flores untuk bisa berkomunikasi dengan pemerintah daerah di Pulau Jawa, terkait maraknya kapal-kapal nelayan dari Pulau Jawa yang masuk ke wilayah perairan Flores bahkan sampai di bawah 12 mil.

Padahal, kata Susi, sudah ada ketentuan yang mengatur kewenangan batas wilayah, yakni pemerintah kabupaten/kota sampai empat mil. Sedangkan, pemerintah provinsi sampai sejauh 12 mil.

Hal tersebut Susi sampaikan, mendengar keluhan dari sejumlah nelayan di Flores Timur mengenai masuknya kapal-kapal dari Banyuwangi hingga batas kewenangan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kalau ada nelayan dari luar, masuk ke dalam wilayah bapak sejauh itu, ya kasih tahu Gubernur bersangkutan," ucap Susi saat berbincang dengan nelayan di Larantuka, NTT, Jumat (10/6/2016).

"Bilang ke Gubernur Ganjar (Gubernur Jateng) atau Pak Karwo (Gubernur Jatim) misalnya, mohon ingatkan nelayan bapak untuk tidak masuk di wilayah 12 mil kami," kata dia lagi.

Sebab, sambung Susi, apabila nelayan-nelayan itu tidak diingatkan dan masuk ke teritorial provinsi lain, maka kekayaan laut perairan timur akan habis oleh nelayan-nelayan dari Pulau Jawa.

"Nanti banyak pulau di timur itu, ikannya habis oleh nelayan pulau Jawa. Saya orang Jawa, tapi kalau yang tidak adil ya tidak boleh. Setiap pesisir adalah milik masyarakat pesisirnya," tegas Susi.

Hancurkan rumpon

Selain meminta setiap pemerintah daerah mengerti batas-batas wilayah perairannya, Susi juga menegaskan ke depan pemerintah akan menghancurkan rumpon-rumpon yang dipasang kapal-kapal besar.

"Rumpon itu teknologi yang seharusnya tidak ada. Itu akan merusak ekologi ikan. Ikan tidak akan masuk ke sini," kata Susi.

Susi mengatakan hal itu lantaran ada laporan dari nelayan bahwa banyak rumpon yang dipasang di perairan Flores dan menyebabkan ikan-ikan jenis cakalang dan tuna tidak bisa sampai ke tepi.

"Saya juga kasih tahu supaya Pemda bisa melakukan pengawasan dengan baik, tolong nelayan dilibatkan," ucap Susi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi: Hasil Panen Kratom Lebih Besar dibandingkan Karet...

Asosiasi: Hasil Panen Kratom Lebih Besar dibandingkan Karet...

Whats New
Pengusaha Waswas Belum Ada Kejelasan Regulasi Kratom di Indonesia

Pengusaha Waswas Belum Ada Kejelasan Regulasi Kratom di Indonesia

Whats New
Saham Gajah Tunggal, Kimia Farma dan Amman Mineral Bikin IHSG Ditutup 'Menghijau'

Saham Gajah Tunggal, Kimia Farma dan Amman Mineral Bikin IHSG Ditutup "Menghijau"

Whats New
Penuhi Kebutuhan Bayi, Makuku SAP Diapers Comfort Fit Hadir di 16.000 Gerai Alfamart Seluruh Indonesia

Penuhi Kebutuhan Bayi, Makuku SAP Diapers Comfort Fit Hadir di 16.000 Gerai Alfamart Seluruh Indonesia

Whats New
Aptiknas dan Advance Digitals Tandatangani MoU di Bidang Pemasaran Digital

Aptiknas dan Advance Digitals Tandatangani MoU di Bidang Pemasaran Digital

Rilis
OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko di Tengah Gejolak Global

OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko di Tengah Gejolak Global

Whats New
Soal Aturan Penurunan Bunga Pinjol, OJK: Ditunggu Masyarakat

Soal Aturan Penurunan Bunga Pinjol, OJK: Ditunggu Masyarakat

Whats New
Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Rilis
Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Whats New
Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Whats New
KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

Whats New
Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Whats New
Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Whats New
PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

Whats New
Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com