Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Tantang Pertamina Sediakan Solar untuk Nelayan di Kupang

Kompas.com - 13/06/2016, 07:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Setelah lebih dari sepekan berkeliling di desa-desa nelayan pesisir di Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima berbagai macam keluhan yang seragam. Salah satunya soal ketersediaan bahan bakar minyak.

Dalam sebuah dialog dengan nelayan di TPI Tenau Kupang, NTT, Susi mendapatkan keluhan bahwa selama ini nelayan di wilayah tersebut tidak pernah menikmati solar bersubsidi.

"Jadi kami beli di eceran Rp 6.000 per liter, lebih mahal Rp 850 per liter," keluh salah seorang nelayan kepada Susi, Minggu (12/6/2016).

"Yang kita tanyakan, di situ (dekat pelabuhan ikan) ada SPDN yang dibangun dari 2012. Tapi sampai sekarang belum terealisasi ada pengisian BBM di situ," kata nelayan tersebut. 

"Hanya yang kami dengar, bahwa anggaran dari pusat tidak ada biaya operasionalnya," kata nelayan itu lagi.

Mendengar kondisi itu, Susi pun langsung meminta Direktur Jenderal Pengolaan Ruang Laut, KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi untuk meminta Petamina Kupang mencukupi kebutuhan BBM nelayan.

"Mungkin nanti bisa diselesaikan Pak Tyo (Brahmantya) dengan Pak Tato (Branch Manager Marketing Pertamina Kupang)," kata Susi.

"Nah di sini ada Pak Tato. Kapan bisa jalan pak? Kapan?" pertanyaan Susi belum direspons oleh Tato. "Satu bulan dari sekarang bisa?" lanjut Susi.

"Sekarang tanggal 12 Juni, berarti 12 Juli. 2016 ya, bukan 2017? Oke," kali ini ucapan Susi mendapatkan persetujuan dari Pertamina Kupang.

Tak puas, Susi kembali memastikan bahwa Petamina Kupang bakal memenuhi komitmennya, yaitu dengan meminta masyarakat mengawasi perkembangan SPDN yang dijanjikan.

"Nanti cari rumah Pak Tato, kalau dia belum jalan. Tungguin depan rumah dia tuh," kata Susi pada masyarakat nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com