JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basyir menjelaskan sejumlah proyek yang pembiayaannya akan disokong dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 13,56 triliun.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengusulkan tambahan PMN untuk PLN sebesar Rp 13,56 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016.
"Proyek-proyek yang akan dibiayai dari PMN ini antara lain distribusi transmisi dan gardu induk termasuk track tenaga 500kV, 275kV, dan 150kV, dan pembangkit yang masuk porsi ekuitas," kata Sofyan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Sejumlah proyek pembangkit itu antara lain PLTGU Tanjung Priok, PLTGU Muara Karang, dan PLTGU Lombok-Peaker.
Sofyan menuturkan seluruh proyek yang akan dikerjakan itu membutuhkan dana hingga Rp 76,96 triliun.
"Sebanyak Rp 23,56 triliun diantaranya akan dibiayai dari PMN," kata Sofyan.
Dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2015 tentang APBN 2016, ditetapkan PMN untuk PLN sebesar Rp 10 triliun.
Suntikan untuk perusahaan setrum negara ini merupakan yang terbesar dari seluruh BUMN, yang totalnya yaitu Rp 31,75 triliun.
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI sebelumnya, menyampaikan pemerintah mengusulkan tambahan PMN untuk PLN sebesar Rp 13,56 triliun.
Usulan ini merupakan pengalihan dari pajak revaluasi aset yang harus dibayar PLN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.