Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kalau Negara Sudah Makmur, Tak Ada Lagi Mudik Gratis

Kompas.com - 21/06/2016, 05:30 WIB
EditorJosephus Primus

KOMPAS.com - Mudik gratis menjelang Lebaran masih menjadi fenomena yang muncul bahkan hingga kini. Tadinya, kata Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk, Sofyan Hidayat, pada Senin (20/6/2016), pada sekitar 1990-an baru segelintir perusahaan yang membuat acara mudik gratis bagi para karyawan maupun jaringan distribusinya. "Kami termasuk yang paling awal mengadakan mudik gratis," katanya di sela-sela acara berbuka puasa dengan media tersebut.

Sofyan yang baru diangkat sebagai direktur utama pada Mei 2016 lalu menambahkan,"Mudik gratis yang sekarang (2016) berarti sudah 26 kali."

Sementara itu, dalam kesempatan sama, Direktur Marketing emiten Bursa Efek Indonesia berkode SIDO, Irwan Hidayat, berpandangan bahwa mudik gratis, ke depannya, kian lama kian harus ditinggalkan,"Kalau negara sudah makmur, tak ada lagi mudik gratis," tutur pria berkacamata itu.

Josephus Primus Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk Sofyan Hidayat. Sofyan diangkat menjadi direktur utama sejak Mei 2016.

Menurut hemat Irwan Hidayat, di negara yang sudah makmur, rakyatnya punya kemampuan secara finansial untuk melakukan mudik. "Jadi mereka tidak perlu lagi mencari penyelenggaraan mudik gratis," katanya lagi.

Catatan dari laman sidomuncul.com menunjukkan bahwa  untuk pertama kalinya, mudik gratis Sido Muncul dilaksanakan pada 1991. Ada sekitar 2.500 pedagang jamu dan keluarganya mengikuti acara tersebut. Perusahaan menyediakan 50 unit bus untuk berbagai tujuan seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Pemberangkatan mudik gratis dilakukan di Lapangan Parkir Timur Senayan.  Sampai dengan 2015, SIDO sudah memulangkan mudik 316.400 orang pedagang jamu dan keluarganya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+