KOMPAS.com - Bursa saham di Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada perdagangan Selasa (21/6/2016) waktu setempat, atau Rabu (22/6/2016) dini hari waktu Indonesia barat (WIB).
Penguatan Wall Street dipicu oleh penguatan saham teknologi, pasca pidato Janet Yellen, Gubernur bank sentral AS, Federal Reserve, yang optimistis mengenai perekonomian dan menurunkan risiko resesi.
Yellen juga menggarisbawahi dampak dari referendum Inggris yang akan diselenggarakan dalam beberapa hari kedepan.
Yellen, bagaimanapun juga, memperingatkan bahwa pemungutan suara di Inggris pada Kamis mendatang, akan lebih baik dampaknya jika Inggris tetap di Uni Eropa. Jika tidak, dan jika digabung dengan perlambatan serapan tenaga kerja di AS, akan memposisikan AS pada risiko ekonomi lebih dalam.
Mata uang Inggris poundsterling mencapai level 1,48 dollar AS per 1 GBP, yang merupakan level tertinggi dalam enam bulan, seiring menguatnya momentum gerakan Inggris tetap di Uni Eropa atau gerakan British Remain (Bremain).
"Isu terbesar di pasar adalah mendekatnya jadwal pemilihan nasib Inggris dalam referendum. Sentimen sedang bergeser dan saat ini sedang menguat di sisi "remain" dan hal itu memberikan dukungan (ke pasar)," kata Rick Meckler, presiden LibertyView Capital Management di Jersey City, New Jersey.
Indeks Dow Jones naik 24,86 poin atau naik 0,14 persen ke level 17.829,73. Indeks S&P naik 5,65 poin atau naik 0,27 persen atau 2.088,9 dan indeks Nasdaq Composite naik 6,55 poin atau naik 0,14 persen ke level 4.843,76.
Saham Microsoft menjadi pendorong kenaikan indeks S&P dengan kenaikan 2,2 persen, disusul kenaikan saham Apple yang naik 0,8 persen.
Kenaikan saham teknologi menyusul laporan Federal Reserve yang memperingatkan valuasi pasar saham AS di atas rata-rata dalam 30 tahun, atau terkuat dalam 30 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.