Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Ada Anggaran Khusus untuk Operasi Pasar

Kompas.com - 22/06/2016, 23:01 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat fenomena gejolak harga pangan berulang setiap tahunnya, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengusulkan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengalokasikan anggaran untuk program operasi pasar yang dilakukan pemerintah.

“Setiap fluktuasi harga terjadi, Perum Bulog yang selalu ditunjuk untuk menjalankan operasi pasar, padahal mereka tidak punya anggaran untuk melakukan itu,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron.

Herman menambahkan, kebijakan tersebut tidak tepat karena Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak memiliki anggaran dalam pelaksanaan operasi pasar.

“Selama ini Bulog menggunakan biaya komersial mereka, itu jelas sangat membebani. Jadi memang harus ada anggaran pemerintah yang disiapkan,” katanya.

Herman menilai, Kementan merupakan instansi yang strategis dan tepat dalam melakukan operasi pasar.

“Ini kan berurusan langsung dengan petani. Kalau harganya timpang, di petani rendah tapi di konsumen tinggi, kan Kementan yang membeli langsung kepada petani, dengan harga yang layak, melalui Bulog,” jelasnyaa.

Herman mengungkapkan alokasi sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun sudah cukup untuk membuat operasi pasar dengan mekanisme yang baik dan benar.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Ichsan Firdaus mengatakan betapa pentingnya anggaran untuk operasi pasar.

“Ini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai ada duplikasi anggaran untuk operasi pasar, maka dari itu harus dibuat anggarannya sendiri. Disinergikan jadi satu, jangan sampai operasi pasar dilakukan banyak pihak,” tegas Ichsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com