JAKARTA, KOMPAS.com - Direksi maskapai AirAsia Indonesia belum mau banyak bicara terkait rencana merger dengan Indonesia AirAsia Ekstra. Menurut Direktur Niaga AirAsia Indonesia Andy Adrian Febryanto, rencana merger tersebut masih terlalu dini dibeberkan ke publik.
"Kami masih dalam proses penjajakan ini prosesnya masih terlalu dini. Saya belum bisa bilang kapan, masih dalam progres," kata Andy di Jakarta, Rabu (22/6/2016) malam.
Ia mengaku belum tahu persis progres merger tersebut. Meski begitu kata Andy, pihaknya pasti mendengarkan saran dari Kementerian Perhubungan terkait rencana merger tersebut.
"Pasti (didengarkan masukan) selalu jadi kajian buat kita," kata Andy.
Berdasarkan keterangan Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan Indonesia AirAsia masih mencatatkan ekuitas yang negatif.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengungkapkan, terkait dengan hal itu Indonesia AirAsia sudah memutuskan untuk merger dengan Indonesia AirAsia Ekstra atau AirAsia X.
"Belum kita sarankan, sudah mau merger," ujar Suprasetyo di Kantor Kemenhub, Jakarta, Mei lalu. Ia mangatakan, maskapai Indonesia AirAsia sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kemenhub terkait rencana merger tersebut.
(Baca: Cerita AirAsia Indonesia Keluar Dari Tahun "Gila" Penerbangan)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.