Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjelas Data Komoditas Pangan, KEIN dan Telkom Ciptakan Aplikasi "Logistik Tani"

Kompas.com - 30/06/2016, 12:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) menggandeng perusahaan BUMN PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom untuk membuat aplikasi mobile yang dinamakan "LOGISTIK TANI". 

Aplikasi ini untuk mengatasi ketidakjelasan data komoditas pangan di Indonesia.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pangan KEIN, Benny Pasaribu mengatakan, aplikasi ini nantinya di jalankan oleh Telkom sendiri sebagai operatornya, sedangkan untuk penggunaannya akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Benny menambahkan, dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan keakuratan data komoditas pangan menjadi jelas.

"Jadi semuanya jelas dan perubahan-perubahan yang ada juga bisa terdata dengan baik," kata Benny dalam FGD Pokja pangan antara Anggota KEIN dan Telkom dengan pembahasan Implementation Plan Data Tunggal Pertanian dan Sistem Integrasi Data Logistik Pangan, pada Selasa (28/6/2016) di Kantor KEIN, Jakarta.

Benny berharap agar karut marut data komoditas pangan dapat ditekan dengan sistem aplikasi dan integrasi logistik pangan yang dibuat Telkom tersebut.

"Dashboard aplikasi ini nantinya akan ada di Kantor KEIN, sehingga jika Presiden datang ke kantor KEIN bisa langsung melihat situasi pangan, situasi daging sapi, yang tidak ada stok itu di daerah mana, jadi semuanya akan terpantau secara keseluruhan," kata Benny.

Sementara itu, Indra Utoyo, Director of Digital and Strategic Portfolio Telkom Indonesia mengatakan, melalui Sistem Kedaulatan Pangan seluruh lembaga tinggi lainya akan bisa mengakses aplikasi tersebut.

"Manfaatnya adalah continuous improvement, maka semua data akan lebih akurat, dan keunggulan lain aplikasi ini yaitu bisa mengoneksikan dengan ekosistem, mengontrol, dan automatically improvement, sehingga tidak bergantung pada data BPS," kata dia.

Indra menambahkan, dengan adanya program ini BPS akan terbantu dengan aplikasi yang diciptakan dalam bentuk software yang bisa di download dan di akses melalui gadget serta bisa diakses oleh semua orang baik itu stakeholders atau para petani.

"Data tunggal petani, dari masing-masing gadget yang tersebar, akan  dibuatkan agregat data," kata Indra.

Kompas TV Pro dan Kontra Aplikasi Qlue
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com