JAKARTA, KOMPAS.com - Industri transportasi darat secara umum mengalami penurunan yang sangat drastis, baik untuk angkutan dalam kota maupun segmen antar kota antar provinsi (AKAP).
Salah satu contohnya, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk misalnya yang mengalami kerugian sekitar Rp 1,1 miliar akibat penurunan tersebut.
Penurunan tersebut disebabkan antara lain oleh menurunnya daya beli masyarakat, meningkatnya harga suku cadang dikarenakan melemahnya nilai rupiah terhadap mata uang asing.
"Serta, infrastruktur jalan raya dan pendukungnya yang masih belum memuaskan," ujar Presiden Direktur LRNA, G.T Soerbakti dalam laporan tertulisnya, Jumat (1/7/2016).
Soerbakti mengatakan, selain persaingan antar sesama operator transportasi darat AKAP yang semakin tidak sehat.
Sebab, operator AKAP juga harus bersaing ketat dengan moda transportasi lainnya seperti moda transportasi penerbangan berbiaya murah, serta dengan moda transportasi kereta api.
Harga tiket pesawat saat ini sudah sangat kompetitif dibandingkan dengan harga tiket transportasi darat.
Sementara itu, kereta api yang dalam waktu dekat segera akan memiliki double track (rel ganda) untuk rute Jakarta-Surabaya yang memungkinkan waktu tempuh sekitar 8 jam. hal-hal itu semakin memberikan tantangan bagi industri AKAP.
Sedangkan untuk angkutan dalam kota, para operator plat kuning saat ini juga harus bersaing dengan para operator plat hitam berbasiskan IT Sistem.
Di sisi lainnya, rencana pemerintah yang akan mewujudkan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatra memberi harapan baru bagi dunia usaha transportasi angkutan darat berpenumpang umum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.