Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitch Ratings: Properti dan Perbankan Paling Menikmati "Tax Amnesty"

Kompas.com - 04/07/2016, 18:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menyatakan, kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty dapat mendorong penerimaan pemerintah, mendukung cadangan devisa, dan memperlebar ruang fiskal guna meningkatkan belanja pemerintah.

Namun, untuk saat ini dampak jangka panjangnya terhadap basis penerimaan, institusi finansial, dan korporasi masih susah untuk diprediksi.

Pengampunan pajak akan berlaku pada 1 Juli 2016 sampai 31 Maret 2016. Ekspektasi besarnya dana yang masuk bervariasi, dengan prediksi Bank Indonesia (BI) mendapai Rp 53 triliun dan Kementerian Keuangan Rp 165 triliun.

“Repatriasi dana dari luar negeri yang memanfaatkan pengampunan pajak dapat mendukung nilai tukar rupiah dan cadangan devisa, setidaknya dalam jangka pendek,” tulis Fitch Ratings dalam pernyataan resmi, Senin (4/7/2016).

(baca: "Tax Amnesty" untuk Koruptor atau Perekonomian?)

Pengaruh pengampunan pajak terhadap positifnya peringkat kredit Indonesia diakui Fitch Ratings amat bergantung pada seberapa lama dan seberapa besar penerimaan yang terdorong dalam waktu secepatnya.

Hingga bulan Mei 2016, Fitch mengafirmasi peringkat Long-Term Issuer Default Rating Indonesia pada posisi BBB- atau outlook stabil.

Adapun sektor yang dinilai Fitch dapat menikmati dampak dana repatriasi pengampunan pajak adalah sektor perbankan, yang masuk ke dalam instrumen seperti deposito atau produk lainnya.

Selain itu, sektor lain yang paling menikmati dana repatriasi pengampunan pajak adalah properti, sejalan dengan kemungkinan para pembayar pajak mengalihkan dananya ke real estate lokal.

Fitch menilai, penjualan di pasar properti Indonesia lesu dalam 18 bulan hingga 24 bulan terakhir.

Namun, dampak terhadap sektor properti dinilai tidak terlalu cemerlang, hal ini terkait harga dan ketersediaan produk propertinya sendiri.

“Ada juga manfaat potensial secara tidak langsung, di mana pengampunan pajak bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi publik. Namun, ada juga ketidakpastian signifikan pada skala efek langsung maupun tidak langsung bagi perbankan,” ujar Fitch.

Kompas TV Inilah Konsekuensi Pengaju Pengampunan Pajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com