Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Tertua di Dunia Sedang Bergejolak, Ada Apa?

Kompas.com - 07/07/2016, 23:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Saham bank tertua di dunia, Banca Monte dei Paschi di Siena SpA, jatuh ke titik terendahnya sepanjang masa.

Nasib buruk ini merupakan salah satu permasalahan yang dialami perbankan di Italia, yang sedang bergejolak lantaran tingginya rasio kredit bermasalah.

Selama tahun 2016, saham BMPS sudah merosot sebesar 76 persen, mengarah kepada rekor kerugian tahunan terbesar.

Bank sentral Eropa (European Central Bank) meminta BMPS menurunkan kredit bermasalah menjadi 32,6 miliar euro pada tahun 2018 dari 46,9 miliar euro saat ini.

Akan tetapi, BMPS tidak sendirian menghadapi gejolak penurunan saham secara drastis semacam itu.

UniCredit SpA UCG, bank terbesar Italia dari sisi aset, mengalami penurunan saham 63 persen. Saham Banca Popolare di Milano SpA PMI merosot 64 persen, dan Intesa Sanpaolo SpA ISP 46 persen.

Saat ini, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) perbankan Italia mencapai 360 miliar euro berdasarkan data bank sentral. Angka tersebut merepresentasikan 18,1 persen total pinjaman kepada nasabah.

"Sementara itu, rata-rata return on equity (RoE) mencapai kurang dari 2 persen per tahun dalam 5 tahun terakhir. Dengan demikian, NPL tidak bisa menuju jalan yang semestinya dan tidak akan menarik modal," kata Erik Nielsen, kepala ekonom grup UniCredit Research seperti dikutip Marketwatch.com.

Pekan lalu, Komisi Eropa memperbolehkan Italia menggunakan jaminan pemerintah sebesar 150 miliar euro sebagai likuiditas jangka pendek guna mendukung perbankan Italia.

Pemerintah Italia menyatakan keinginan untuk menjaga perbankan dari efek negatif keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Banca Montei dei Paschi di Siena SpA didirikan di Siena, Italia pada tahun 1492 dan masih tetap beroperasi hingga kini. Pada 25 Juni 1999, bank tersebut secara resmi melantai di bursa efek Italia, Italian Stock Exchange.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com