Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sertifkasi Halal Daging Kerbau Impor, Mentan Kordinasi dengan MUI

Kompas.com - 12/07/2016, 15:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah pemerintah memutuskan untuk mengimpor 10.000 ton daging kerbau impor asal India melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) muncul berbagai kontroversi.

Selain ditakutkan terkena penyakit, mulut dan kuku (PMK) terbaru Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan kehalalan daging kerbau yang rencananya akan datang sebanyak 10.000 ton.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin daging kerbau asal India sudah bersertifikasi sudah mendapatkan sertifikat halal dari rumah potong di India.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).  "Itu (halal) jadi perhatian kami juga. Kami akan koordinasikan ini dengan MUI. Bukan kerbau saja yang kita impor, ada sapi juga," ujar Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Menurut Amran, impor daging kerbau tidak hanya berasal dari India saja, namun juga terbuka bagi negara manapun. Asalkan, bisa menjamin bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Ada Australia, Brasil, Meksiko, New Zealand, Australia. Kan banyak," pungkas Amran.

Amran megaskan, Impor daging kerbau ini tidak akan mengganggu peternak lokal. Pasalnya, Kementan akan tetap memproteksi peternak lokal, seperti halnya bawang.

Artinya, apa yang di impor tetap dibatasi. "Kita lihat bagaimana harga bisa menguntungkan peternak. Impor dibuka sesuai kebutuhan bukan keinginan. Intinya kita jangan mengimpor sesuai keinginan," pungkasnya.

Kompas TV 163 Ton Daging Sapi Ilegal Disita Bea Cukai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com