Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia-China Perluas Kerjasama Nuklir

Kompas.com - 12/07/2016, 17:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rusia dan China tengah melakukan perbincangan serius mengenai kemungkinan perluasan kerja sama nuklir antarkedua negara.

Kerja sama itu diarahkan pada perluasan pasar ke negara-negara berkembang. Perbincangan serius dilakukan oleh pemimpin kedua negara, yakni antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di Beijing baru-baru ini.

“Kami tengah melakukan negosiasi mengenai adanya kemungkinan kerja sama untuk memperluas kegiatan di negara-negara berkembang,” kata Putin setelah berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, melalui keterangan tertulis diterima redaksi, Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Keyakinan untuk mempererat dan memperluas kerja sama kedua negara ini didasarkan pada kerjasama yang cukup erat yang telah terjalin diantara kedua negara.

Putin menyampaikan, dua unit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Tianwan, China, yang dibangun dengan teknologi Rusia akan mulai beroperasi pada tahun 2018.

Sebelumnya, Atomstroyexport JSC (ASE JSC), sebuah divisi dari BUMN Nuklir asal Rusia Rosatom, mengumumkan bahwa perusahaan itu berencana menyelesaikan pemuatan bahan bakar pertama ke Unit 3 PLTN Tianwan di akhir Agustus 2017.

Pada Juni 2016 lalu, ASE JSC juga telah menugaskan simulator dengan skala penuh untuk unit 3 dan 4 PLTN Tianwan. Komisioning unit 3 direncanakan pada bulan Februari 2018, adapun komisioning Unit 4 direncanakan pada bulan Desember 2018.

Untuk diketahui, China dan Rusia telah melakukan kerja sama di sektor nuklir sejak lama. Proyek terbesar dari kerja sama kedua negara ini adalah pembangunan PLTN Tianwan dengan melibatkan teknologi Rosatom.

Tahap pertama dari PLTN Tianwan dilakukan pada tahun 2007 (Unit 1 dan 2 dengan teknologi VVER-1000). Unit 3 dan 4 yang tengah dibangun adalah tahap kedua dengan menggunakan teknologi VVER-1000.

Kompas TV Tenaga Nuklir dan Dampak Ekonomi - AIMAN eps 39 bagian 4

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com