Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kementerian Dorong Investasi Pabrik Gula

Kompas.com - 18/07/2016, 20:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

Kompas TV Harga Gula Naik, Penjualan Stabil

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Rapat Koordinasi Lahan Perkebunan lintas kementerian bersama Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2016).

Rapat ini membahas berbagai upaya dalam rangka mendorong investasi Pabrik Gula (PG) sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi gula bagi industri dan masyarakat. 

Rapat Koordinasi dipimpin Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, wakil dari kementerian Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional beserta jajaran Eselon I dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti.

Amran mengatakan keempat kementerian juga membahas permasalahan lahan dan investasi pabrik dan kebun tebu.

Beberapa hal yang diputuskan antara lain, pertama, pemerintah mempercepat ijin sementara penyediaan lahan bagi 14 PG existing dan 13 PG baru dengan lahan yang dicadangkan 700 ribu hektar.

Pencadangan lahan tersebut diprioritaskan diperoleh dari lahan Hutan Produksi dan Hutan Produksi Konversi. 

"Dalam rapat koordinasi, kami sepakat, khusus untuk pangan bisa menyediakan lahan 2 juta hektar yang diprioritaskan untuk tebu sebanyak 330 ribu hektare," ujar Amran.

Kedua, Amran menambahkan, BUMN berencana terlibat dalam investasi Pabrik Gula dalam bentuk saham.

Ketiga, dalam membangun PG perlu memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal dan bermitra dengan komposisi lahan dari petani minimal 30 persen.

Keempat, dalam rangka mengembangkan tanaman tebu di Perum Perhutani akan dilakukan deregulasi Peraturan Menteri (Permen) LHK yang terkait sebagai landasan dalam pengembangan tebu di arealnya. 

Amran menjelaskan, untuk pengembangan tebu ini terdapat 27 perusahaan yang berkomitmen investasi membangun kebun tebu, 2 perusahaan sudah siap beroperasi dan memperoleh ijin lahan 55 ribu hektare yaitu pabrik gula di Lamongan dan di Dompu.

Sementara itu, 4 investor dalam proses pengurusan lahan 246 ribu hektare dan 21 investor lainnya sedang difasilitasi untuk memperoleh lahan.

"Bila 27 Pabrik Gula tersebut beroperasi maka akan menyerap 3,8 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung dengan nilai investasi Rp 85 Triliun. Diperkirakan juga akan menghasilkan 7,42 juta ton gula pada tahun 2022 sedangkan kebutuhan konsumsi 7,34 juta ton yang berarti akan surplus 0,12 juta ton," jelas Amran.

Momentum

Menteri LHK Siti Nurbaya menekankan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk meminimalisir konflik lahan yang bisa terjadi antara perusahaan dengan masyarakat. Karena itu akan digalakkan penyuluhan secara intensif, supervisi secara tepat dan memperkuat kelembagaan. 

"Untuk antisipasi 5 sampai 10 tahun kedepan dalam mengembangkan industri gula yang dapat menghasilkan produk energi listrik dan bio-ethanol yang ramah lingkungan. Pemanfaatan produk tersebut dapat dijajaki kerja sama dengan PLN dan Pertamina," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com