Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pokemon Go" Dorong Saham Nintendo Menguat 120 Persen

Kompas.com - 19/07/2016, 17:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Kesuksesan permainan Pokemon Go yang kini menjadi fenomena di seluruh dunia mendorong penguatan saham perusahaan permainan Jepang, Nintendo. Sejak 6 Juli 2016 hingga hari ini, saham Nintendo sudah menguat 120 persen berkat permainan tersebut.

Pada perdagangan harian di bursa Tokyo, Selasa (19/7/2016), saham Nintendo menguat 14 persen. Hal ini tidak lain didorong gandrung permainan Pokemon Go yang sensasional. Nilai pasar Nintendo pun kini bertambah 23 miliar dollar AS.

Dengan demikian, valuasi perusahaan Nintendo kini mencapai 4,5 triliun yen atau setara 42,5 miliar dollar AS. Valuasi Nintendo tersebut melampaui valuasi Sony yang tercatat 4,1 triliun yen dan Canon yang mencapai 4 triliun yen.

Selain itu, valuasi Nintendo juga jauh melampaui Panasonic yang memiliki valuasi 2,4 triliun yen dan Toshiba yang tercatat 1,3 triliun yen.

Pokemon Go kini merupakan sensasi dunia, tercatat sebagai aplikasi gratis teratas baik di Apple App Store dan Google Play.

Para investor kini berharap Nintendo bisa menanamkan dana untuk pembelian fitur add-on. Beberapa waktu lalu, kepala developer di balik permainan Nintendo Pokemon Go menyatakan ingin meluncurkan permainan yang tengah digandrungi tersebut ke 200 negara dan kawasan.

Adapun saat ini Niantic tengah meningkatkan kapasitas server. Permainan ini menjadi sebuah fenomena di seluruh dunia. Padahal, Pokemon Go secara resmi baru diluncurkan di lima negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, dan Jerman.

"Mengapa harus membatasi?" kata John Hanke, CEO Niantic yang mengembangkan Pokemon Go bersama dengan Pokemon Company yang merupakan afiliasi Nintendo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com