Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Japfa Grup Adopsi Standar Budidaya Salmon Norwegia di Danau Toba

Kompas.com - 20/07/2016, 08:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - PT Suri Tani Pemuka (STP), perusahaan yang bernaung di bawah Japfa Grup melakukan sejumlah program kerja untuk menjaga kualitas perairan Danau Toba.

Salah satu programnya yakni menggunakan alat lift-up system yang merupakan standar budidaya ikan salmon di Norwegia dan diterapkan untuk ikan nila di Danau Toba.

"Tak ada pilihan selain menjaga lingkungan Danau Toba adalah pilihan," ujar External Relation Director Japfa Rachmat Indrajaya di Simalungun, Selasa (19/7/2016). "Karena itu (menjaga lingkungan), bagian dari loperasional kami," lanjut dia.

Lift-up system adalah sistem yang berfungsi menydedot ikan mati dan kotoran lainnya dari dasar keramba sehingga tidak mencemari danau. Bahkan, dengan sistem tersebut kotoran dan ikan mati bisa diproses untuk dijadikan pupuk organik.

Selain itu, PT STP juga menerapkan pemberikan pakan ikan menggunakan feed broadcaster, mesin buatan Kanada.

Mesin tersebut bisa melontarkan pakan ikan ke keramba jaring apung dengan akurat. Manfaatnya, untuk memantau pemberian pakan ikan bisa dilakukan dengan lebih akurat. Pakan yang diberikan pun merupakan pakan apung yang tidak tenggelam meski tidak dimakan oleh ikan.

Pakan itu disuplai dari PT Indojaya Agrinusa yang juga bernaung di bawah Japfa Grup. "STP terus melakukan penelitian guna memproduksi pakan dengan kadar phospor yang semakin rendah," kata Rachmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com