Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi "Lifting" Migas Semester I 2016 Naik, tetapi Produksi Pertamina EP Turun

Kompas.com - 20/07/2016, 11:48 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak pada semester I-2016 sebesar 817,9 ribu barel per hari. 

Jumlah ini mencapai 100,9 persen dari rencana kerja anggaran (Work Plan & Budget/WP&B) 2016 sebesar 817,5 ribu barel per hari.  Artinya, lifting minyak mengalami sedikit mengalami kenaikan.

Kepala Hubungan Masyarakat SKK Migas, Taslim Z Yunus mengatakan, kenaikan lifting minyak tersebut didorong dari hasil produksi minyak di blok cepu oleh Exxon Mobil Cepu Limited dan Pertamina EP Cepu, yang kini telah mencapai 185 ribu barel per hari.

Pencapaian lifting minyak pada kuartal II-2016 juga mengalami kenaikan 8 persen dibandingkan tahun 2015 periode yang sama dari 759,1 ribu barel per hari menjadi 817,9 barel per hari.

Sedangkan untuk lifting gas pada semester I-2016 telah mencapai 1,112 juta setara barel minyak per hari atau 101,4 persen dari WP&B sebesar 1,178 juta setara barel minyak per hari.

Kemudian realisasi lifting gas pada kuartal II-2016 mengalami kenaikan 8 persen dibandingkan tahun lalu periode yang sama dari 1,09 juta setara barel minyak per hari menjadi 1,117 juta setara barel minyak per hari.

Menurut Taslim, dibandingkan dengan angka produksi, capaian lifting masih dibilang surplus. Tercatat angka produksi saat ini sebesar 834,7 ribu barel minyak per hari dan 7,9 triliun kaki kubik (TCF) gas per hari untuk gas.

(Baca: SKK Migas "Nego" Target "Lifting" Migas 2017 Diturunkan)

Produksi Pertamina  EP Turun

Taslim mengungkapkan dalam realisasi lifting gas terdapat empat kontraktor besar sebagai penyumbang terbanyak yaitu Total E&P Indonesie, BP Indonesia di Lapangan Tangguh, Conoco Phillip, dan Pertamina EP.

"Jadi ada empat yang kontribusi sudah lebih dari 65 persen, Jadi patokannya empat ini berdampak pada sensitivitas dari lifting," ujarnya, saat media gathering SKK Migas di Bandung, Selasa (19/7/2016).

"Namun, tahun ini produksi Pertamina 14 ribu barel di bawah rencana. Makanya kami perlu revisi dari APBNP. Karena terbesar yang tidak bisa tercapai adalah Pertamina EP," ucapnya.

Kompas TV Komitmen Investasi Meroket Hingga 167%

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Rilis
Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Whats New
Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Whats New
KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

Whats New
Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Whats New
Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Whats New
PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

Whats New
Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Whats New
Mengakar Kuat ke Dalam, Menjulang Tinggi ke Luar

Mengakar Kuat ke Dalam, Menjulang Tinggi ke Luar

Whats New
Sensus Pertanian 2023, BPS: Mayoritas Usia Petani di Atas 55 Tahun

Sensus Pertanian 2023, BPS: Mayoritas Usia Petani di Atas 55 Tahun

Whats New
Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Earn Smart
OJK 'Pede' Penyaluran Kredit Bank Tumbuh di Atas 10 Persen Tahun Ini

OJK "Pede" Penyaluran Kredit Bank Tumbuh di Atas 10 Persen Tahun Ini

Whats New
Kemendag Tindak Lanjuti Pengaduan Konsumen Konser Coldplay

Kemendag Tindak Lanjuti Pengaduan Konsumen Konser Coldplay

Whats New
Ada Gejolak Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Didukung Modal yang Solid

Ada Gejolak Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Didukung Modal yang Solid

Whats New
India Tutup Keran Ekspor Gula ke Indonesia Bikin Harga Gula Lokal Mahal

India Tutup Keran Ekspor Gula ke Indonesia Bikin Harga Gula Lokal Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com