Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Dorong Pelaku Industri Kreatif Terus Berinovasi

Kompas.com - 20/07/2016, 22:54 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian mendorong para pelaku industri kreatif untuk terus berinovasi seiring perkembangan tren dan teknologi terkini.

Inovasi yang diharapkan tidak hanya menciptakan ide atau penemuan baru saja, tetapi sebuah inovasi yang bisa dikomersialisasikan.

“Kondisi Indonesia yang heterogen dan kaya akan keragaman sosio-kultural memberikan sumber inspirasi bagi masyarakat kita untuk kreatif dan berinovasi,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/7/2016).

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan suatu potensi besar yang perlu dijaga dan dikembangkan dalam menumbuhkan industri berbasis inovasi, seperti sektor kerajinan, fesyen, alas kaki, animasi dan lainnya.

Oleh karena itu, program Innovating Jogja diharapkan mampu mempercepat berkembangnya para inovator dan wirausaha baru pada industri kreatif di Yogyakarta.

”Kami berkomitmen untuk mewujudkan hal tersebut, namun dukungan dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan agar program Innovating Jogja dapat terus berjalan secara berkesinambungan,” papar Haris.

Untuk dapat mengkomersialisaikan inovasi, kata Haris, diperlukan juga dukungan finansial.

”Dalam program Innovating Jogja, kami memberikan apresiasi kepada Bank BNI yang telah berkenan memberikan dukungan,” tuturnya.

Selain aspek finansial, aspek teknologi pun memberikan peranan penting dalam pengembangan produk.

”Seperti diketahui ada dua Balai di Yogyakarta yaitu Balai Besar Kerajinan Batik dan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik yang selalu siap melengkapi proses tumbuhnya wirausahawan baru melalui pendampingan untuk pengembangan produk dan peningkatan kualitas produk,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend mengatakan, program Innovating Jogja dapat dijadikan percontohan bagi daerah lainnya dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui penumbuhan industri dan wirausaha baru.

“Kompetisi ini memberikan peluang bagi para inovator di Yogyakarta untuk merealisasikan idenya terutama untuk sektor industri yang berbasis kreativitas, dengan harapan mereka dapat menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi serta menumbuhkan perekonomian daerah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com