Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Potensi Penangkapan Ikan di Natuna Capai 400.000 Ton Per Tahun

Kompas.com - 26/07/2016, 21:40 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan potensi penangkapan ikan di perairan Natuna bisa capai 400.000 ton per tahun atau senilai 400 juta dollar AS.

Untuk memanfaatkan potensi perikanan yang begitu besar tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menganggarkan dana sebesar Rp 300 miliar untuk pengembangan kawasan Natuna.

Dana itu akan digunakan antara lain untuk menambah kapal 5 gross ton (GT) sebanyak 100 unit, kapal 10 GT 100 unit, alat tangkap 200 unit, asuransi nelayan sebanyak 4.000 orang, dan membangun integrated cold storage dengan kapasitas 2.000 ton.

"Total Rp 300 miliar selama dua tahun. Pengerukan sudah kelar, dermaga sudah kelar, lalu bangun cold storage," ujarnya dalam konferensi pers, di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Susi juga mendorong nelayan dari pantai utara (pantura) Jawa agar bisa memanfaatkan potensi penangkapan ikan di wilayah perairan Natuna.

Sampai saat ini sudah ada 4.000 nelayan yang ingin menangkap ikan di wilayah perairan Natuna.

"Sekarang ini sudah banyak yang tangkap di sana, yang berganti dari alat tangkap cantrang ke purse seine. Mereka kan langsung dapat izin tangkap di Natuna. Saya pikir 300-400 kapal sudah di sana," ucapnya.

Susi menerangkan kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan pantura tidak akan bergesekan dengan nelayan di Natuna.

Itu dikarenakan nelayan pantura akan melakukan kegiatan penangkapan ikan di atas 12 mil wilayah perairan Natuna.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com