JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Presiden Joko Widodo untuk merombak struktur Kabinet Kerja atau reshuffle dipandang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian, termasuk sentimen investor kepada Indonesia.
Ekonom memprediksi, investor berharap banyak pada reshuffle kabinet. Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengatakan, kondisi pasar saham pada perdagangan pagi ini, Rabu (27/7/2016), menjelang reshuffle menguat.
Hal ini terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat hampir sebesar 1 persen.
"JCI (Jakarta Composite Index) sudah menguat hampir 1 persen dari penutupan kemarin di level 5.274," kata Josua kepada Kompas.com.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga terapresiasi sebesar 0,3 persen menjadi Rp 13.127 per dollar AS. Padahal, pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (26/7/2016), nilai tukar rupiah berada pada level Rp 13.165 per dollar AS.
Sementara itu, menurut Josua, pasar obligasi juga mengalami penguatan. Hal ini ditunjukkan dengan yield Surat Utang Negara (SUN) yang turun sekitar 2 sampai 7 basis poin.
"Ini mengindikasikan inflow meningkat seiring ekspektasi reshuffle kabinet diharapkan dapat positif mendorong perekonomian," jelas Josua.