Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putuskan "Reshuffle", Jokowi Tak Puas dengan Kinerja Ekonomi?

Kompas.com - 27/07/2016, 22:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo hari ini mengumumkan perombakan sejumlah menteri ekonomi Kabinet Kerja.

Dengan adanya reshuffle dalam sejumlah pos kementerian ekonomi, apakah sebenarnya Presiden tidak puas dengan kinerja perekonomian Indonesia?

Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa A Maftuchan setuju dengan anggapan itu.

Pasalnya, menurut dia, reshuffle kali ini terkait erat dengan kinerja bidang ekonomi.

Maftuchan memandang, reshuffle yang dilakukan Presiden pada tim ekonominya merupakan langkah yang diambil guna mendorong percepatan laju perekonomian nasional.

Terlebih lagi, saat ini kinerja sektor riil masih belum terlalu baik.

"Reshuffle kedua lebih kuat ke upaya akselerasi pencapaian target ekonomi, yakni fiskal, industrialisasi, perdagangan, maritim, dan penurunan ketimpangan dengan memperkuat pembangunan desa," ujar Maftuchan kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2016).

Meskipun demikian, Maftuchan memandang keputusan Presiden mempertahankan Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Perekonomian akan merepotkan Jokowi sendiri.

Mengapa demikian? "Jokowi akan kerepotan karena harus menangani langsung orkestrasi antar kementerian/lembaga bidang ekonomi karena seperti yang kita tahu, Menko Ekonomi kurang optimal dalam melakukan orkestrasi," ujar Maftuchan.

Respons pasar

Terkait respons terhadap reshuffle pos ekonomi yang dilakukan Presiden, Maftuchan memandang respons pasar atau sektor swasta akan bagus.

Akan tetapi, respons rakyat kecil belum bisa diraba. Menurut dia, tim ekonomi yang baru ini sebaiknya tidak silau mengejar pertumbuhan ekonomi semata.

Lalu, apa sebenarnya yang harus dikejar? "Harus fokus pada upaya penurunan ketimpangan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan produksi atau industrialisasi, dan menjaga stabilitas harga sembako," ujar Maftuchan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com