Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Jadi "Holding", Peran Pertamina-PGN Justru Perlu Diperkuat

Kompas.com - 28/07/2016, 05:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) menilai potensi munculnya sinergi akibat holding PT Pertamina dan PT PGN akan lebih kecil dibandingkan dengan munculnya biaya dan kompleksitas masalah baru.

Menurut peneliti PSE UGM, Tri Widodo, alih-alih membuat holding sebaiknya pemerintah fokus membesarkan Pertamina dan PGN masing-masing sebagai perusahaan kelas dunia.

Tri mengatakan, pembentukan holding melalui proses merger atau akuisisi dengan berbagai skema tidak akan menciptakan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang berdaya saing tinggi.

“Jika sistem holding dipandang belum secara detil terkonsep dan juga upaya meningkatkan ketahanan energi nasional sulit tercapai, maka sebaiknya pemerintah menguatkan perannya sebagai regulator dan pemilik BUMN untuk menguatkan peran Pertamina dan PGN secara optimal,” katanya melalui keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Lebih lanjut Tri menuturkan, pembentukan holding akan baik sepanjang tidak berlawanan dengan konstitusi. Pembentukan holding juga dinilai akan baik, selagi bisa menjamin pengelolaan atas cabang penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak serta menjamin ketahanan energi nasional.

Atas dasar itu, ada baiknya kata dia, sebelum holding diimplementasikan pemerintah menyusun peta jalan tata kelola migas terlebih dahulu. Selanjutnya baru bisa diputuskan apakah memang perlu dilakukan pembentukan holding atau tidak. 

Fungsi regulator diperjelas

Tri menambahkan, penataan kelembagaan terutama yang berfungsi dalam tata kelola migas haruslah diperjelas.

Lembaga tersebut antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut ia sampaikan guna mengantisipasi friksi antara Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) tidak kembali terjadi dan mengemuka di ruang publik.

"Mudah-mudahan masukan yang bersifat independen ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah untuk memutuskannya secara tepat demi kepentingan nasional jangka panjang,” kata Tri.

Kompas TV Apa Dampak Holding BUMN Energi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com