KOMPAS.com - Bursa saham di Amerika Serikat (AS) atau sering disebut Wall Street, ditutup turun pada perdagangan Rabu (27/7/2016) sore waktu setempat, atau Kamis (28/7/2016) pagi (WIB).
Penyebabnya, keputusan bank sentral AS, Federal Reserve atau Fed, untuk tidak menaikkan suku bunga acuan setelah menghelat rapat selama dua hari.
Para investor terus mencari petunjuk adanya kenaikan suku bunga dalam beberapa waktu mendatang, sebagai dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE).
Bank sentral AS memperlihatkan berkurangnya kekhawatiran akan adanya kemungkinan goncangan ekonomi yang menyebabkan perekonomian AS terganggu, serta memperkirakan kenaikan inflasi hanya sedikit pada bulan-bulan yang akan datang.
"Pernyataan fed lebih konstruktif mengenai perekonomian," kata Mike Materasso, senior vice president di Franklin Templeton di New York. "Kenaikan suku bunga bisa terjadi tahun ini, kemungkinan di akhir tahun, tapi harus dengan kondisi yang memadai."
Indeks S7P sudah naik 6 persen dari awal tahun, setelah pada Juni sempat melorot akibat keluarnya hasil voting Inggris yang menyatakan keluar dari Uni Eropa.
Dalam sesi volatil, indeks Dow Jones turun 0,01 persen ke level 18.472,17. Sementara indeks S&P 500 turun 0,12 persen ke level 2.166,58.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,58 persen ke 5.139,81.
Enam dari 10 indeks sektoral di S&P ditutup turun, dipimpin oleh penurunan indeks konsumer hingga 1,44 persen, diikuti indeks utilities sebesar 1,17 persen.