Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Boleh Ganti, tetapi Misi Dagang ke Afrika Jalan Terus

Kompas.com - 29/07/2016, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan mengirim delegasi bisnis ke Afrika Barat. Pengusaha-pengusaha dari Indonesia dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan dagang ke Nigeria dan Ghana pada 25-30 Juli 2016.

Misi dagang dilakukan untuk menggenjot ekspor ke pasar nontradisional, seiring adanya perlambatan ekonomi di Eropa dan Amerika.

Sesditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Ari Satria menyatakan potensi pasar Afrika Barat terlihat antara lain dari hasil Trade Expo Indonesia (TEI) 2015.

Mayoritas buyer datang dari pasar nontradisional, salah satunya dari Nigeria di kawasan Afrika Barat.

“Presiden Jokowi pernah berpesan untuk mengejar pasar ekspor nontradisional. Misi dagang ini akan memperkuat pasar nontradisional dalam menaikkan ekspor,” tegas Ari melalui rilis pers ke Kompas.com.

Sasar Nigeria

Transaksi dari Nigeria pada TEI 2015 sebesar 12,69 juta dollar AS. Nilai ini menunjukkan potensi besar Nigeria. Hal ini diperlukan sebagai upaya untuk menciptakan quick win agar dapat mendongkrak ekspor ke Afrika Barat.

Nigeria merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Afrika Barat. Pada 2015, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dengan pendekatan paritas daya beli dari Nigeria sebesar 1,09 triliun dollar AS dengan peningkatan 2,7 persen.

Selain ekonomi yang baik, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan dari pasar Nigeria. Jumlah populasi di 2015 diestimasi mencapai 181.562.056 jiwa. Jumlah tersebut sekitar 58,8 persen dari total populasi di Afrika Barat sebesar 301.587.669 jiwa, menjadikan Nigeria pasar terbesar di Afrika Barat, terutama untuk produk consumer goods.

Faktor ekonomi yang baik dan jumlah pasar yang besar menjadi kekuatan utama Nigeria dibanding negara Afrika Barat lainnya.

“Sebagai basis investasi dan bisnis di Afrika Barat dan Afrika Tengah dengan fasilitas infrastruktur yang lebih besar dan lengkap di antara negara-negara di kawasan Afrika Barat dan Afrika Timur, Nigeria juga menjadi salah satu tujuan outward investment perusahaan-perusahaan besar Indonesia,” jelas Ari.

Neraca Perdagangan

Total perdagangan nonmigas Indonesia-Nigeria selama lima tahun terakhir meningkat sebesar 2,41 persen. Pada 2015, total perdagangan nonmigas kedua negara mencapai 449,08 juta dollar AS dengan surplus sebesar 441,76 juta dollar AS. Nilai ekspor nonmigas ke Nigeria sebesar 445,42 juta dollar AS.

Delegasi bisnis Indonesia terdiri atas delapan perusahaan, yakni PT Phapros Tbk,

PT Pajajaran Prima Boga, PT Sanfood Prima Makmur, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, PT PIM Parmaceuticals, PT Langgeng Pangan Makmur, PT Intim Perkasa, dan PT Dua Kelinci.

Halaman:


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com