Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Belum Bisa Menjamin "Delay" Tidak Akan Terjadi Lagi

Kompas.com - 02/08/2016, 17:32 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Lion Air belum bisa menjamin bahwa kejadian keterlambatan penerbangan atau delay Tidak akan terjadi lagi. Namun, Lion Air mengklaim akan terus berbenah untuk memperbaiki kejadian-kejadian yang terjadi.

"Mohon maaf saya bukan Tuhan. Yang menjamin hanya Tuhan. Namun kami usaha untuk perbaiki diri," ujar Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines, Edward Sirait, dalam konferensi pers, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (2/8/2017).

Edward mengatakan faktor terbesar adanya delay karena adanya masalah operasional. Namun, dirinya tidak menjelakan secara detil masalah operasional tersebut. Karena menurut dia, masalah operasional itu sangat dinamis.

"Jadi bisa saja tiba tiba karena beberapa pesawat alami penerbangan yang dia tidak bisa landing dan harus divert (dialihkan) itu kan rute terusan akan dapat delay panjang," ucapnya.

Edward mengungkapkan, dalam pertemuan Menteri Perhubungan meminta Lion Air untuk evaluasi secara komprehensif apa yang bisa mereka lakukan agar konektivitas bisa terjaga.

"Itu konektivitas harus dijaga. Sedangkan pesawat kan bergerak. Di dalam perjalan bisa terjadi sesuatu tidak? Ini yang coba kami hindari. Walaupun kami sudah usaha adakan pesawat cadangan di daerah. Namun tidak bisa kurangi," ucapnya.

Dia juga menuturkan sanksi yang diberikan pada Mei lalu berupa pelarangan tambah pesawat dan rute penerbangan adalah sanksi yang terberat. Karena, sanksi tersebut bisa menghambat pengembangan bisnis dari Lion Air.

"Sanksi terbesar adalah berbenah ke dalam untuk cari standardisasi inetrnasional. Dan itu kami jalankan," pungkasnya.

Kompas TV Kemenhub Evaluasi Kinerja Lion Air

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com