Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Rendah Sebabkan Hampir 200.000 Pekerjaan Lenyap di AS

Kompas.com - 08/08/2016, 07:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com – Sejak harga minyak mulai rontok pada pertengahan tahun 2014 silam, harga minyak mentah yang kian murah dianggap menjadi biang keladi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap setidaknya 195.000 posisi pekerjaan di Amerika Serikat.

Hal ini didasarkan pada laporan yang dipublikasikan perusahaan Challenger, Gray & Christmas.

Hal ini tentu menyakitkan, karena sebenarnya pekerjaan di sektor perminyakan di AS menawarkan gaji yang cukup besar.

Goldman Sachs melaporkan, rata-rata gaji di industri migas AS lebih tinggi 84 persen ketimbang rata-rata gaji nasional di negara tersebut.

Sekitar 95.000 posisi dipangkas oleh perusahaan-perusahaan energi pada tahun 2016 saja.

Challenger, Gray & Christmas menyatakan sebagian besar keputusan merumahkan pegawai terjadi pada awal 2016, ketika harga minyak jatuh ke posisi terendah dalam 13 tahun hingga menyentuh 26 dollar AS per barel.

Harga minyak telah kembali menanjak perlahan setelah menyentuh level rendah, namun kembali merosot pada beberapa pekan terakhir hingga berada pada level 40 dollar AS per barel pada pekan ini.

Beberapa perusahaan minyak besar seperti Chevron, hingga perusahaan jasa terkait minyak seperti Schlumberger dan Baker Hughes telah mengumumkan PHK besar-besaran pada tahun ini.

Perusahaan Halliburton saja sudah memangkas lebih dari 30.000 pegawai. Pada kuartal II 2016 ini saja, perusahaan itu telah merumahkan 5.000 orang pegawai.

“Industri (migas) telah terpukul lebih keras dibandingkan yang telah kami lihat selama 15 tahun di bisnis ini, lebih keras ketimbang apa yang terjadi pada 2008,” ujar Jeff Bush, Presiden CSI Recruiting yang merupakan perusahaan perekrutan pegawai khusus sektor migas.

Namun, industri migas AS diprediksi bakal menggeliat dalam kurun waktu hingga dua tahun ke depan.

Goldman Sachs memprediksi industri migas AS akan merekrut 80.000 hingga 100.000 pegawai hingga akhir 2018.

Kompas TV Jumlah Penganggur Turun di Era Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com