Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Ganjar Ingin Dana "Tax Amnesy" untuk Biayai Riset Inovasi

Kompas.com - 11/08/2016, 11:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap dana hasil program pengampunan pajak (tax amnesty) bisa digunakan untuk biaya riset inovasi untuk mengembangkan perekonomian negara.

Menurut dia, jika riset didukung pendanaan cukup akan menghasilkan terobosan-terobosan baru dalam aneka hal. 

“Kalau pengusaha mau membuka diri agar beberapa riset penting bisa melalui dana (amnesti). Presiden kemarin bilang jagung impor, gula impor, mengapa tidak dibuat riset itu, itu akan sangat mendorong pertumbuhan,” kata Ganjar, saat dihubungi, Kamis (11/8/2016).

Saat sosialisasi Tax Amnesty di Semarang, Selasa (9/8/2016) lalu, Ganjar juga mendapat pesan dari para periset yang menggelar pertemuan di Solo untuk menyampaikan kemungkinan dana hasil Tax Amnesty digunakan untuk kepentingan riset.

Melalui Tax Amnesty, gubernur menginginkan agar pengusaha Jawa Tengah (Jateng) yang menyimpan dananya di luar negeri bisa menanamkan kembali modalnya di Jateng. Jika hal itu terwujud, maka pertumbuhan ekonomi Jateng akan meningkat pesat.

Pertumbuhan ekonomi Jateng pada kuartal II 2016 saat ini telah mencapai 5,75 persen, meningkat dibanding periode 2015 hanya tumbuh 5,06 persen. Pertumbuhan tertinggi disumbang kategori pertambangan dan penggalian, serta ditopang oleh pengeluaran konsumsi.

“Jateng punya potensi tinggi, karena orang terkaya di Indonesia dari Jateng, dari Kudus banyak, Solo Raya banyak. Harapan saya, pengusaha bisa investasi di Jateng,” tambahnya.

Kompas TV UKM Bisa Manfaatkan Fasilitas Amnesti Pajak


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com