BATAM, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengangkat tema perbaikan infrastruktur maritim pada rapat koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (12/8/2016).
Sorotan tertuju kepada sektor pelayaran nasional karena menjadi sektor penyumbang defisit paling besar terhadap neraca jasa Indonesia.
"Defisit jasa pada 2015 sebesar 8,3 miliar dollar AS. Di bidang transaksi jasa, 80 persen adalah kontribusi dari jasa transportasi pelayaran," ujar Gubenur BI Agus Martowardojo di Batam.
Salah satu penyebab defisit neraca jasa pada sektor pelayaran akibat masih dominannya peran asing. Saat ini kata Agus, 95 persen kapal-kapal pengangkut barang ekspor Indonesia merupakan kapal asing.
Parahnya, dominasi kapal asing juga terjadi pada pengangkutan barang impor ke Indonesia. Singapura dan Malaysia jadi tempat favorit kapal-kapal tersebut bersandar dan melakukan bongkar muat barang.
Selain kapal, dominasi asing juga terlihat dari asuransi kemaritiman nasional yang 87 persennya dipegang oleh asuransi asing.
Oleh katena itu, BI menilai perlunya pendalaman pasar keuangan di sektor kemaritiman. Di 5 negara besar ASEAN kata Agus, hanya Indonesia yang mengalami defisit pada neraca jasanya.
"Kalau sudah melihat ini, tentu kami melihat bahwa sektor kemaritiman harus ditingkatkan agar lebih optimal," kata Agus.
Sebenarnya, Indonesia memiliki potensi yang tinggi menjadi negara poros maritim dunia.
Sebab, 75 persen barang dan komoditas dunia diperdagangankan di Asia Pasifik. Sekitar 45 persen pelayaran tersebut melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Namun, kontribusi sektor maritim hanya 4 persen dari GDP. Padahal sejumlah negara kepulauan lainnya seperti Filipina dan Jepang, kontribusi sektor maritim terhadap GDP-nya mencapai 21 persen dan 28 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.