TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, jeda waktu yang diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menarik Arcandra Tahar ke Tanah Air dengan proses perombakan (reshuffle) kabinet terlalu cepat.
Terlalu cepatnya proses penunjukan Arcandra sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebabkan proses penyesuaian administrasinya belum sempurna.
"Dibutuhkan penyesuaian administrasi. Mungkin kemarin terlalu cepat sehingga penyelesaian administratifnya perlu diperbaiki," ujar Wapres di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Senin (15/8/2016).
Namun demikian, JK tidak ingin terlalu berpolemik akan hal ini. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) dan Sekertariat Negara untuk menyelesaikan isu tersebut.
"Pokoknya itu urusannya teman-teman di Setneg dan Menkumham lah?," tandas JK.
Sebelumnya di tempat terpisah, Arcandra secara langsung meminta wartawan untuk tidak terus-menerus menanyakan perihal isu dwi-kewarganegaraan.
"Jangan ya. Kerja saja lah. Saya ingin menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Saya ingin menjelaskan apa yang saya kerjakan," kata jebolan Texas A&M Universities itu.
Arcandra juga tidak mau berpolemik dengan isu kewarganegaraannya. Dia juga tidak secara lugas menjawab apakah isu ini mengganggu pekerjaannya sebagai Menteri ESDM.
"Yang jelas saya kerja saja. Ada hal-hal yang harus saya kerjakan secepatnya sesuai arahan Bapak Presiden," ucap Arcandra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.