Beberapa tahun lalu kita mengenal Donald Trump sebagai seorang entrepreneur di bidang properti. Namun, begitu pria bertatanan rambut unik itu mengumumkan dirinya mencalonkan dirinya menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan presiden AS pada 16 Juni 2015, semuanya berubah.
Bagi Anda yang belum pernah membaca sepak terjang Trump di dunia politik, mungkin akan terkejut dengan langkah beraninya itu. Tapi itu bukan kali pertama sang entrepreneur arogan ini bersentuhan dengan politik.
Di tahun 1988, 2004 dan 2012, ia sudah pernah melayangkan ide serupa ke publik tapi seperti yang kita ketahui bersama, mimpinya kandas.
Baru tahun ini, langkahnya dalam kampanye menuju tampuk kursi kepresidenan terasa lebih mulus padahal banyak pihak menentang pernyataan dan gagasannya yang tidak lazim tentang banyak hal.
Langkah berani Trump terjun ke dunia politik memang bukan yang pertama terjadi di dunia bisnis. Sudah banyak entrepreneur selain Trump yang melakukannya.
Mari kita ambil contoh Michael Bloomberg (pebisnis media dan data keuangan menjadi walikota New York), Mitt Romney (pendiri Bain Capital menjadi gubernur Massachussets dan kandidat presiden AS tahun 2012), dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri, contohnya sudah banyak ada. Lihat saja Harry Tanoesudibyo dan Surya Paloh (pemilik kerajaan bisnis media yang mendirikan parpol), Sandiaga Uno (yang sekarang diberitakan mengincar kursi DKI 1), dan masih banyak lainnya.
Kembali ke Trump, sebuah artikel di laman NewYorker.com yang ditayangkan sejak tanggal 25 Juli 2016 membeberkan opini Tony Schwartz tentang sang entrepreneur yang kontroversial.
Schwartz bukan orang asing lagi bagi Trump. Schwartz dikenal sebagai seorang mantan jurnalis sekaligus penulis bayangan (ghostwriter) sebuah buku yang hingga kini masih banyak dibaca orang, “Art of the Deal”.
Di dalamnya, Schwartz menjelaskan panjang lebar seolah ia sendiri ialah Trump mengenai bagaimana ia menjalankan bisnis dan menghadapi perundingan bisnis yang alot dan strategis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.