Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Tunggu Pertemuan OPEC, Harga Minyak Dunia Tertahan

Kompas.com - 20/08/2016, 16:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia tertahan pada pasar dunia, Jumat (19/8/2016) waktu setempat, sekaligus mengakhiri reli penguatan harga komoditas tersebut sejalan dengan sinyal dari negara-negara produsen utama minyak untuk menahan volume produksi.

Acuan harga minyak Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan September 2016 ditutup menguat tipis 22 sen. Dengan demikian, harga minyak WTI mencapai 49,11 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, acuan harga minyak Eropa North Sea Brent untuk pengiriman bulan Oktober 2016 turun tipis 1 sen. Harga minyak Brent diperdagangkan pada posisi 50,88 dollar AS per barrel di London.

Acuan harga minyak telah bergejolak pada Juli 2016. Hal ini sejalan dengan kekhawatiran investor tentang pasokan minyak global, inventori yang membengkak, hingga permintaan yang melemah.

Akan tetapi, pejabat Arab Saudi dan Rusia pada bulan ini telah bertindak untuk kembali meyakinkan pasar. Mereka menyatakan bahwa negara-negara produsen utama dapat mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi sebagai upaya menstabilkan harga.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan melakukan pertemuan di Aljazair pada bulan September 2016 mendatang. Para pejabat pun mengatakan bahwa ada kemungkinan pertemuan itu menghasilkan kesepakatan pengendalian produksi.

"Jika mereka (negara-negara produsen minyak) sepakat menahan produksi, maka mereka telah meningkatkan produksi mereka hingga hampir ke level maksimum. Ini artinya tidak ada banyak dampak pada sisi pasokan dan dapat memperpanjang situasi kelebihan pasokan," jelas Andy Lipow dari Lipow Oil Associates. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com