Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis di Venezuela Bisa Guncang Harga Minyak Dunia

Kompas.com - 22/08/2016, 08:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Kekacauan ekonomi yang semakin parah di Venezuela dipandang bisa menciptakan guncangan di pasar minyak global.

Sudah terjerembab ke dalam krisis ekonomi dan kemanuasiaan, produksi minyak Venezuela yang merupakan sumber pemasukan terbesar negara itu telah jatuh ke level terendah dalam 13 tahun.

Sejalan dengan situasi yang semakin parah, produksi minyak Venezuela diprediksi bisa semakin rendah.

Sebuah laporan terbaru yang dirilis Center on Global Energy Policy di Columbia University, Amerika Serikat, menyatakan Venezuela adalah risiko yang kian membesar yang dapat mengganggu pasokan minyak global tahun 2017.

Harga minyak dunia kini berada di sekitar 45 dollar AS per barrel, turun secara dramatis dari sekitar 110 dollar AS per barrel dua tahun lalu. Alasan utama jatuhnya harga minyak lantaran terlalu banyak pasokan secara global.

Akan tetapi, sebenarnya batasan antara kelebihan dan kekurangan pasokan amatlah tipis. Venezuela dalam posisinya dapat berada di arah yang berlawanan dari posisinya sebelumnya.

"Venezuela adalah kartu as terbesar. Ekonomi di sana berputar-putar tanpa arah dan kendali. Yang menjadi kekhawatiran adalah produksi minyak bisa semakin jatuh," jelas Matt Smith, direktur riset komoditas di ClipperData, seperti dikutip dari CNN Money, Senin (22/8/2016).

Meskipun seluruh negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah menahan produksi, Venezuela tetap bersikeras menambang minyak. Pasalnya, Venezuela memegang fakta bahwa negara itu memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.

Venezuela memproduksi 2,1 juta barrel minyak per hari pada bulan Juni 2016, turun sekitar 30 persen dari 3 juta barrel per hari pada tahun 2008.

Produksi pada bulan Juni 2016 tersebut pun lebih rendah 12 persen dibandingkan produksi tahun sebelumnya.

Menurut laporan yang dirilis Columbia University tersebut, ekspor minyak Venezuela selama paruh pertama tahun 2016 cenderung stagnan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, dampak kekacauan di Venezuela sebenarnya belum begitu terasa.

Venezula menghadapi tantangan besar kalau mau tetap memproduksi dan mengekspor minyak. Perusahaan minyak milik negara, PDVSA, terlilit utang hingga miliaran dollar AS dan banyak pihak yang yakin BUMN tersebut tidak sanggup melunasi utangnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com