JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Central Asia Tbk menjadi salah satu bank yang ditunjuk pemerintah sebagai bank persepsi yang menampung dana dari program pengampunan pajak.
Hingga pertengahan bulan Agustus 2016, BCA telah menerima dana tebusan dari peserta amnesti pajak sebesar Rp 450 miliar.
"Sampai Jumat, 19 Agustus 2016 malam, kita bisa mengumpulkan Rp 450 miliar dana tebusan," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di kantornya di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Jahja menyatakan, perseroan baru menerima dana tebusan dari para peserta pengampunan pajak.
Sementara itu, dana repatriasi pengampunan pajak sama sekali belum masuk ke perseroan.
Menurut Jahja, kemungkinan besar dana dari pengampunan pajak masuk cukup besar pada akhir tahun 2016 ini.
Pasalnya, masih banyak para pemilik dana yang masih melakukan penghitungan terlebih dahulu.
"Kesempatannya sampai akhir tahun, mereka biasa last minute. Sesuai ketentuan boleh tidak buru-buru masuk. Mereka hitung-hitungan dulu, lihat-lihat dulu," ujar Jahja.
Lebih lanjut, Jahja mengaku, pihaknya enggan berandai-andai mengenai jumlah dana yang bisa ditampung BCA dari program pengampunan pajak.
Pasalnya, BCA sama sekali belum pernah memiliki pengalaman dalam menampung dana dari program tersebut.
"Tidak punya prediksi. Ini kan kita masuk ke wilayah yang belum pernah. Saya masuk BCA tahun 1990, belum pernah (menampung) tax amnesty. Saya tidak mau berandai-andai, tetapi setiap hari saya pelototi," kata Jahja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.