KOMPAS.com - Suripah (60) masih ingat betul, betapa emas menyelamatkan hidup keluarganya. Perhiasan batu mulia yang dikumpulkannya itu telah membantu dia dan almarhum suaminya bisa memiliki rumah sendiri.
"Kebetulan waktu itu, sekitar tahun 1978, harga emas murah sekitar dua ribu sampai tiga tibu rupiah per gram. Awalnya, beli perhiasan emas 24 karat yang gram ukurannya kecil. Bulan depan ditukar tambah lagi dengan gram yang lebih besar, begitu seterusnya," paparnya, Kamis (11/8/2016).
Totalnya, saat itu ibu tiga anak tersebut telah mengumpulkan perhiasan emas yang terdiri dari kalung emas 20 gram, gelang 15 gram dan dua cincin masing-masing lima gram. Sampai akhirnya, semua perhiasan itu dijualnya saat sedang membutuhkan dana untuk membangun rumah.
"Pada 1981 saya dan suami butuh uang banyak untuk melanjutkan pembangunan rumah. Pinjaman dari kantor suami saat itu hanya sedikit. Langsung saja semua emas tabungan saya jual, dan waktu itu untung karena beli murah, tapi saya jual harganya sudah tinggi," ujar Suripah.
Pengalaman "manis" Suripah menjadikan emas sebagai investasi itu juga dialami Gadhis Prietty (30). Jelang pesta pernikahannya, emas Logam Mulia (LM) ukuran 10 gram yang dibelinya sendiri dan perhiasan emas hibah dari orang tuanya dia gadaikan.
"Pernah saya gadaikan untuk biaya menikah, dan itu sangat membantu sekali," ujar perempuan berprofesi sebagai associate producer di salah satu televisi swasta nasional, Rabu (10/8/2016).
Perempuan asal Surabaya itu mengaku tertarik berinvestasi emas karena terinspirasi tantenya yang berhasil membeli rumah akibat iseng mengumpulkan emas.
"Saya ini belajar dari tante. Dahulu, saat muda dan baru kerja, dia simpan emas hanya karena iseng. Waktu tahun 1990 harga emas melonjak tinggi, dia langsung jual semua emasnya dan beli rumah," ujar Gadhis.
Paling aman
Memang, selain sebagai alat investasi, emas juga bisa dijadikan dana cadangan dalam keadaan mendesak. Bayangkan, jika Suripah dan Gadhis tak punya tabungan emas, bisa saja penyelesaian masalahnya tak semudah itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.