Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Trump, Ekonom Lebih Percaya Hillary Clinton Urus Perekonomian AS

Kompas.com - 23/08/2016, 16:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com – Kalangan ekonom di Amerika Serikat memandang kandidat calon presiden AS Hillary Clinton lebih memberikan dampak positif terhadap perekonomian AS ketimbang Donald Trump.

Hal ini berdasarkan survey yang dilakukan oleh National Association for Business Economics (NABE) terhadap 400 orang ekonom.

Berada pada peringkat kedua adalah kandidat Libertarian Gary Johnson. Sementara itu, Trump sendiri berada pada peringkat ketiga.

“Mayoritas (55 persen) memilih kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton, diikuti di bawahnya (15 persen) adalah kandidat Libertarian Gary Johnson dan dari Partai Republik Donald Trump (14 persen). Adapun 15 persen lainnya menyatakan tidak tahu,” kata LaVaughn Henry dari NABE seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (23/8/2016).

Hasil survei ini adalah salah satu tanda bahwa Trump sebenarnya kesulitan untuk berhubungan dengan komunitas bisnis meskipun ia sendiri memiliki rekam jejak sebagai konglomerat.

Dorongan Trump untuk melarang perdagangan dan imigrasi berkebalikan dengan anggapan ekonom bahwa AS seharusnya melakukan itu mendorong pertumbuhan.

Selain itu, Trump pun berjanji untuk memangkas pajak untuk korporasi. Ia ingin memangkas pajak korporasi dari 35 persen menjadi 15 persen.

Pada hakikatnya, janji pemangkasan pajak tersebut pastinya mendapat sambutan baik dari kalangan bisnis. Akan tetapi, kalangan ekonom mencemaskan hal yang lebih besar terhadap perekonomian. Imigrasi juga menjadi isu penting bagi kalangan ekonom.

Sebanyak 61 persen responden survei tersebut menyatakan AS harus mengizinkan lebih banyak imigran masuk, khususnya untuk para pekerja dengan keahlian unggul. Clinton sendiri berencana meningkatkan imigrasi pekerja berkeahlian tinggi dengan program visa H-1B.

Selain itu, 65 persen responden menyatakan presiden AS selanjutnya harus lebih terbuka terhadap perdagangan bebas, benar-benar berkebalikan dengan apa yang dielu-elukan Trump dalam kampanyenya.

Survei NABE melibatkan sekitar 414 orang ekonom yang bekerja di berbagai industri, mulai dari konstruksi hingga keuangan pada periode 20 Juli hingga 20 Agustus 2016.

Meskipun para anggota NABE lebih memilih Clinton untuk memimpin ekonomi, namun secara umum mereka menyatakan ketidakpastian dalam pemilu presiden tahun ini adalah terkait pertumbuhan ekonomi AS.

Kompas TV Hillary Resmi Kandidat di Partai Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com