Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di 2016, Indonesia Impor Garam 3 Juta Ton

Kompas.com - 26/08/2016, 07:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garam (Persero) R Achmad Budiono mengatakan impor garam di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 3 juta ton. Angka itu kata Budiono, bertambah dari tahun sebelumnya yakni 2,1 juta ton.

Dari jumlah itu, 1,7 juta ton di antaranya untuk kebutuhan industri kimia, sedangkan kebutuhan garam untuk industri pangan antara 350.000 ton-400.000 ton per tahun.

“Kalau garam konsumsi, relatif kami sudah bisa swasembada, sedangkan untuk garam industri kami belum mampu menutupinya sehingga masih impor. Setiap tahun kebutuhan industri yang memerlukan bahan garam semakin meningkat,” kata Budiono di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (25/8/2016).

Menurut Budiono, untuk garam konsumsi, Indonesia sudah swasembada sejak 2012 lalu, sedangkan garam industri kimia dan industri pangan, masih diimpor dari dua negara yakni Australia dan India.

Budiono optimistis dalam waktu setahun ini bisa memenuhi garam untuk industri pangan Untuk mengurangi ketergantungan impor garam industri, saat ini pihaknya mengembangkan tambak garam di Desa Bipolo.

Tambak tersebut baru dikembangkan oleh PT Garam sejak Mei 2016 di lahan seluas 385 hektare dengan nilai investasi Rp 4,5 miliar, yang akan dikembangkan hingga mencapai Rp 10 miliar.

Garam Bipolo dijadwalkan baru berproduksi perdana pada Oktober 2016 dengan jumlah produksi antara 40.000 ton-50.000 ton per tahun. (Baca: Bos PT Garam Akui Banyak Mafia di Bisnis Garam)

Kompas TV Garam Terbaik Tradisional Ada di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com