Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato The Fed Sebabkan Harga Minyak Dunia Jatuh

Kompas.com - 30/08/2016, 19:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia terpantau merosot pada perdagangan Senin (29/8/2016) waktu setempat. Penurunan ini disebabkan penguatan dollar AS sebagai respon atas pernyataan bank sentral AS Federal Reserve yang dianggap bullish.

Dalam pidatonya, Jumat (26/8/2016) pekan lalu, Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan ada peningkatan justifikasi bahwa kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate akan terjadi dalam waktu dekat.

Adapun harapan kesepakatan pembatasan produksi oleh anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mulai padam.

Di New York, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2016 turun 66 sen. Dengan demikian, harga minyak WTI berada pada posisi 46,98 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, acuan harga minyak Eropa North Sea Brent untuk pengiriman Oktober 2016 juga turun 66 sen. Dengan demikian, harga minyak Brent mencapai 49,26 dollar AS per barrel di Intercontinental Exchange di London.

Harga minyak telah mengalami peningkatan di Agustus 2016 sejalan dengan harapan Rusia dan OPEC dapat mencapai kesepakatan dalam pertemuan bulan depan di Aljazair untuk membatasi produksi guna menyeimbangkan pasokan dan menstabilkan harga.

Adapun Rusia yang bukan anggota OPEC, setuju untuk hadir dalam pertemuan bulan depan. Para partisipan dalam pertemuan informal tersebut diekspektasi akan membincangkan tentang produksi.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com