Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditantang Sri Mulyani Tingkatkan Penerimaan Negara, Ini Jawaban Susi

Kompas.com - 31/08/2016, 19:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan tengah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan penerimaan negara secara langsung maupun tak langsung.

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastusi mengatakan, salah satu contoh untuk menaikkan penerimaan negara adalah dengan melakukan verifikasi atau pengukuran ulang bobot kapal. Cara tersebut masuk dalam upaya Susi untuk menertibkan usaha perikanan tangkap.

Selain menertibkan kapal-kapal yang melakukan manipulasi ukuran, KKP juga terus mendorong investasi di sektor kelautan-perikanan. Sektor pengolahan perikanan saat ini sudah dibuka 100 persen bagi kepemilikan asing.

Cara lain, yakni menjadikan industri perikanan sebagai industri padat karya. Cara ini merupakan masukan dari asosiasi usaha perikanan yang berkunjung ke kantor Susi pagi ini.

“Dengan menjadi industri padat karya, dia mendapat insentif, terus bisa membayar borongan (pekerjaannya), ya kami usulkan itu,” kata Susi.

Tantangan Menteri Sri

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan Susi untuk tetap memperhatikan dan mengupayakan penerimaan negara yang optimal dari sektor kelautan dan perikanan.

Sri mengatakan, upaya pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported, and unregulated fishing/IUUF) harus dilanjutkan pada tahun mendatang.

"Tentu IUUF yang selama ini sudah dilakukan akan diberdayakan lagi, tetapi mestinya sekarang lebih menghasilkan pendapatan," kata Sri Mulyani, di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Sri Mulyani mengharapkan agar upaya yang dilakukan Susi tidak hanya sekadar melakukan tekanan bagi pelaku illegal fishing, tetapi juga diharapkan muncul aktivitas di sektor kelautan-perikanan yang kemudian bisa mendorong pendapatan negara dalam bentuk pajak.

(Baca: Sri Mulyani Ingatkan Susi Tetap Kejar Penerimaan dari Sektor Kelautan-Perikanan)

Kompas TV Memberantas Illegal Fishing- Satu Meja Eps 128 Bagian 3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Earn Smart
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Whats New
Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Whats New
Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Whats New
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Whats New
Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Whats New
IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Whats New
Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Whats New
Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Whats New
The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com