Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Koreksi Harga Pasca Idul Fitri Dorong Deflasi Agustus 2016

Kompas.com - 01/09/2016, 21:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Agustus 2016 mencatatkan deflasi sebesar 0,02 persen secara bulanan.

Bank Indonesia (BI) menyatakan, deflasi bulan Agustus 2016 ini sejalan dengan perkiraan bank sentral.

"Deflasi tersebut  lebih rendah dari perkembangan harga pada periode pasca Idul Fitri dalam lima tahun terakhir, yang biasanya masih mencatat inflasi," tulis BI dalam pernyataan resminya, Kamis (1/9/2016).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara year to date (ytd) dan tahunan (yoy) masing-masing mencapai 1,74 persen (ytd) dan 2,79 persen (yoy).

Bank sentral menyebut, deflasi IHK pada bulan Agustus 2016 terutama bersumber dari deflasi komponen volatile foods (VF) dan komponen administered prices (AP), seiring koreksi harga pasca Idul Fitri.

Kelompok VF mencatat deflasi sebesar 0,80 persen (mtm) atau secara tahunan mencatat inflasi sebesar 5,28 persen (yoy).

Penurunan harga secara bulanan tersebut terutama bersumber dari koreksi harga komoditas daging ayam ras, wortel, bawang merah, beras, dan daging sapi.

Kelompok AP mencatat deflasi sebesar 0,52 persen (mtm), atau secara tahunan deflasi sebesar 0,91 persen (yoy).

Deflasi pada kelompok AP tersebut disebabkan koreksi pada tarif  angkutan antar kota, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api.

Sementara itu, inflasi inti tercatat cukup rendah, yaitu sebesar 0,36 persen (mtm) atau 3,32 persen (yoy).

Perkembangan inflasi inti tersebut terutama akibat masih terbatasnya permintaan domestik, terkendalinya ekspektasi inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah.

"Ke depan, inflasi diperkirakan semakin terkendali dan berada pada sasaran inflasi 2016, yaitu 4 plus minus 1 persen (yoy). Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus dilakukan, khususnya mewaspadai tekanan inflasi VF akibat dampak fenomena La Nina," ungkap BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com