Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pedulikan Rusia dan Arab Saudi, Iran Tetap Genjot Produksi Minyak

Kompas.com - 08/09/2016, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

SINGAPURA, KOMPAS.com - Negara produsen minyak utama Iran menyatakan bakal meningkatkan produksi minyaknya dalam beberapa bulan ke depan seperti sebelum dikenakan sanksi internasional.

Hal ini bertentangan dengan perjanjian antara Rusia dan Arab Saudi untuk menstabilkan pasar. 

Direktur Internasional National Iranian Oil Company (NIOC) Seyed Mohsen Ghamsari mengemukakan, produksi minyak Iran kini sudah sampai 3,8 juta barrel per hari (bph). Tak hanya itu, Iran pun akan terus meningkatkan produksi.

"Rata-rata produksi kami saat ini mencapai 3,8 juta bph dan sebelum ada sanksi mencapai 4 juta bph," kata Ghamsari dalam konferensi minyak di Singapura.

Ghamsari menjelaskan, dalam waktu dekat Iran akan memperkenalkan minyak mentah baru ke pasar, yakni di akhir 2016.

Artinya, Iran bakal meningkatkan produksi setidaknya 300.000 bph sehingga bisa menyetarakan produksi dengan level sebelum sanksi dijatuhkan hanya dalam dua atau tiga bulan.

Selain itu, Ghamsari juga menuturkan bahwa pihaknya yakin harga minyak akan kembali mencapai keseimbangan pada kuartal IV 2016 ini atau awal 2017.

Komentar ini muncul setelah Rusia dan Arab Saudi sepakat membentuk kemitraan energi strategis guna menstabilkan pasar minyak.

Menurut Ghamsari, keputusan untuk menahan produksi minyak ada di tangan Menteri Energi Bijan Namdar Zangeneh. Ia menyatakan, Zangeneh adalah pihak yang harus memutuskan penahanan produksi.

"Akan tetapi, berdasarkan pengumumannya sebelumnya, begitu kami bisa kembali ke tingkat produksi sebelum sanksi, kami busa memikirkan dan mendiskusikannya. Sekarang kami hampir sampai ke tingkat produksi itu," ujar Ghamsari.

Kompas TV Bagaimana Posisi Harga Minyak Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com